Desa Suranadi terdiri dari sembilan dusun dengan jumlah penduduk sebanyak 6.440 jiwa terdiri dari 3.311 jiwa penduduk laki-laki dan 3.129 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah KK sebanyak 1.968 KK yang merupakan salah satu dari 11 desa dan kelurahan yang berada di Kecamatan Narmada. Indonesia adalah negara agraris serta Teknologi Informasi dan Komnikasi yang di mana hampir semua daerah mampu membuka lahan pertanian sebagai tempat dalam bercocok tanam untuk semua jenis produk pertanian, Namun dalam usaha peningkatan kualitas dan kuantitas hasil produksi serta aspek pengembangan pemasaran produk, para petani masih menghadapi berbagai kendala. Faktor ini menjadi penting dalam menentukan keberhasilan produk hasil pertanian.Â
Desa Suranadi memiliki masyarakat yang mayoritasnya bekerja sebagai petani tanaman pangan dan penjualan produk khas dari desa tersebut. Produksi pemasaran menjadi sumber pendapatan utama bagi UMKM, dan hasil penjualan tidak hanya digunakan untuk konsumsi sendiri, tetapi juga dijual di pasar lokal. Namun, tantangan yang sering dihadapi UMKM adalah masyarakat belum terlalu paham terkait penjualan online dan membuat konten yang dalam hal ini adalah penjualan online dan membuat konten. Potensi besar ini masih harus dan terus didukung oleh pembinaan yang baik dan konsisten dari pihak terkait dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) agar potensi pertanian di wilayah Desa Suranadi dapat dimaksimalkan berdasarkan afiliasi dan fluktuasi harga hasil pertanian, gangguan hama dan kemajuan teknologi karena rendahnya keberagaman varietas pangan yang ditanam di lahan mereka.
Dalam industri usaha maupun pertanian, masyarakat adalah pemangku kepentingan (stakeholder) dengan sumber daya yang mereka miliki, seperti adat istiadat, tradisi, budaya, dan sumber daya alam serta statusnya sebagai tuan rumah. Mereka juga dapat berperan sebagai pelaku pengembangan usaha dan pertanian sesuai dengan kemampuan mereka. Keberadaan masyarakat yang memiliki lahan pertanian baik dalam usaha perkebunan, tanaman hias, produksi penjualan UMKM dan juga tanaman pangan menjadi penopang dasar bagian masyarakat desa yang memiliki peran besar dalam usaha memajukan sektor pemenuhan pangan dan pariwisata desa. Hal ini juga ditunjukkan oleh aktifnya beberapa kelompok UMKM di sekitar daerah Dusun Suranadi Utara, Selatan, dan Barat. Namun dalam usaha peningkatan kualitas dan kuantitas hasil produksi serta pemasaran, para UMKM juga masih rendah dalam hal aspek pengembangan teknologi. Faktor ini menjadi penting dalam menentukan keberhasilan produk hasil usaha.
Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penyuluhan terkait hilirisasi dan diseminasi peningkatan brand seperti dodol dan kripik. Selain itu, terkait pengusaha UMKM di Dusun Pemunut perlu dilakukannya pemasaran yang berkala dan revitalisasi obyek wisata Kampung Hijau dengan melibatkan segenap masyarakat wilayah Dusun Pemunut, anggota kelompok UMKM dan pengelola Kampung Hijau sehingga destinasi wisata wilayah tersebut kembali bersinar.
Metode Pelaksana
metode yang digunakan dalam pembuatan produk pengolahan buah kelapa adalah metode eksperimen. Hal ini bertujuan untuk memberikan keterampilan di versivikasi olahan buah kelapa menjadi produk yang sehat. Pada kegiatan ini, kelapa telah diolah menjadi produk keripik kelapa. Selain itu, dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Suranadi untuk memanfaatkan potensi yang ada pada Desanya sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pembuatan produk inovatif keripik kelapa merupakan salah satu program kerja utama dari KKN PMD Desa Suranadi periode 2024/2025 dengan memanfaatkan bagian utama dari buah kelapa. Pembuatan produk keripik kelapa ini dilakukan di posko KKN PMD UNRAM Desa Suranadi Periode 2024/2025, dengan melakukan percobaan sebanyak 2 kali. Untuk percobaan pertama dilakukan pada tanggal  31 Desember 2024 dan percobaan kedua sekaligus fiksasi produk serta kemasan dilakukan pada tanggal 12 Januari 2025.
Produksi produk untuk pengenalan pada saat sosialisasi  yang dilakukan pada tanggal 6 Januari 2025 yang ditujukan untuk dapat menginovasi para pelaku UMKM beserta masyarakat agar bisa mengembangkan produk olahan buah kelapa.
Hasil dan Pembahasan
Penyuluhan adalah kegiatan berbagi informasi atau pengetahuan guna mendidik individu atau kelompok agar dapat membentuk sikap dan keterampilan yang seharusnya (Nurannisa et al., 2021; Sumiati et al., 2021; Wahyuni et al., 2021). Penyuluhan merupakan tahap awal dalam suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan pengetahuan melalui informasi kepada mitra mengenai pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan (Asfar & Asfar, 2020; Yasser et al., 2019), yaitu diseminasi peningkatan brand menuju masa depan mandiri desa Suranadi. Penyuluhan adalah salah satu bentuk sosialisasi dan tindakan persuasif kepada masyarakat atau mitra agar antusias untuk mengikuti secara penuh setiap tahapan pelaksanaan (parcipatory by doing).Â
Kegiatan penyuluhan "Seminar Wirausaha iZaura dan Peningkatan Branding dan Pemasaran Produk UMKM". Â Menuju masa depan Mandiri Desa Suranadi" dilaksanakan melalui sosialisasi bersama tim pelaksana dalam bentuk seminar singkat dengan tujuan utama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM setempat dalam membudidayakan varietas produk unggul yang memiliki potensi tinggi, baik dari sisi produktivitas maupun nilai gizi. Narasumber pada kegiatan ini terdiri atas. Bapak Novis Indrayanto, S.E dan Ibu Dewi Nur Sjamsuniah, S.E, pada tanggal 16 Januari 2025 sebab memiliki pengalaman terkait proses peningkatan brand dan pemasaran produk. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, beberapa hal dapat disampaikan sebagai berikut:
a. Kegiatan penyuluhan ini mendapatkan sambutan yang sangat positif dari masyarakat Desa Suranadi. Tercatat lebih dari 10 pelaku UMKM hadir dalam penyuluhan, dan mereka terlibat secara aktif dalam sesi diskusi dan praktik lapangan. Partisipasi aktif ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM setempat memiliki minat yang tinggi untuk mengadopsi inovasi baru dalam praktik pemasaran mereka.
b. Melalui penyampaian materi yang disertai dengan demonstrasi teknis, pelaku UMKM memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang keunggulan varietas produk, serta teknik budidaya dan pemasaran yang sesuai. Para peserta kini memahami langkah-langkah penting mulai dari persiapan bahan, pembuatan, pembungkusan/packaging, hingga pemasaran, serta cara menangani inflasi dan teknologi yang berpotensi mengancam pasar lokal.
c. Salah satu pencapaian penting dari kegiatan ini adalah implementasi praktik langsung di lapangan, di mana pelaku UMKM diberi kesempatan untuk mencoba melakukan pemasaran online dengan bimbingan dari tim penyuluh. Hasil pengamatan awal menunjukkan bahwa pelaku UMKM mampu menerapkan teknik yang diajarkan dengan baik, dan mereka merasa percaya diri untuk melanjutkan budidaya pemasaran produk online secara mandiri.
d. Meskipun antusiasme tinggi, terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Beberapa pelaku UMKM mengemukakan kekhawatiran terkait ketersediaan teknologi dan biaya awal untuk memulai budidaya pemasaran online baru ini. Selain itu, beberapa pelaku UMKM juga mengungkapkan perlunya pendampingan berkelanjutan, terutama dalam hal pengelolaan website dan kendala teknologi yang mungkin belum sepenuhnya mereka mengerti.
e. Dari hasil evaluasi, dapat disimpulkan bahwa pemasaran produk online memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih luas di Desa Suranadi. pemasaran online ini, selain memiliki daya tarik karena warna dan kandungan nutrisinya yang di paparkan secara online, juga dapat menjadi komoditas unggulan lokal yang mendukung program pemasaran online. Dengan dukungan dari pemerintah desa dan lembaga terkait, desa ini berpotensi menjadi model dalam pengembangan pemasaran dengan pemanfaatan Teknologi Informasi   dan Komunikasi  untuk meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas produk  mereka.  Â
f. Kegiatan ini juga menunjukkan potensi dampak sosial dan ekonomi yang positif. Pelaku UMKM yang berpartisipasi melaporkan bahwa mereka kini memiliki pilihan tambahan dalam diversifikasi produk online mereka, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, kegiatan ini membantu membangun jaringan antara UMKM, akademisi, dan pemerintah desa, yang sangat penting dalam mendukung keberlanjutan program di masa depan.
Berdasarkan uraian tersebut, kegiatan penyuluhan ini telah berhasil mencapai sebagian besar tujuan yang telah ditetapkan, terutama dalam hal peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM. Penyuluhan ini telah memberikan informasi baru kepada pelaku UMKM dalam hal bagaimana cara membudidayakan pemasaran online. Meskipun masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, hasil awal menunjukkan adanya potensi besar bagi pengembangan lebih lanjut. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara semua pihak yang terlibat, serta komitmen untuk mendukung program ini secara berkelanjutan.
Keunggulan dan kelebihan produk keripik berbahan baku kelapa antara lain, tidak mengandung bahan pengawet, karena dalam pembuatan menggunakan bahan-bahan yang alami. Memiliki cita rasa yang khas, karena dari pohon kelapa asli. Selain itu kelapa sehat untuk dikonsumsi bagi tubuh kita. Terdapat beberapa varian rasa didalam keripik kelapa, yaitu balado dan original yang varian rasa tersebut menambah daya tarik konsumen untuk membelinya.
Pengenalan produk oalahan dari buah kelapa dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Suranadi mengenai pengolahan buah kelapa yang lebih luas dan mampu mengembangkan produk yang dijual. Kegiatan ini dapat memberikan peluang usaha baru dapat menambah lapangan pekerjaan bagi warga. Namun demikian produk keripik kelapa ini belum mendapatkan izin P-IRT untuk menjadi produk komersial khas daerah Suranadi
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah desa Suranadi memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan kuantitas dan kualitas produksi secara online dalam upaya kemandirian dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa. Dodol dan kripik ini tidak hanya unggul dalam hal nilai gizi dan ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang kurang ideal, tetapi juga mampu menjadi alternatif yang berharga bagi ketergantungan pada Dodol dan kripik yang komersial. Penyuluhan pemasaran produk secara online merupakan langkah penting dalam mengedukasi dan memperkenalkan teknologi yang inovatif kepada pelaku UMKM di desa. Pengetahuan dan keterampilan yang menjadi lebih baik dalam budidaya dan pemasaran online, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan lokal dan memperkuat ketahanan pangan di desa. Selain itu, pemasaran online ini membuka peluang diversifikasi produk Dodol dan kripik  yang dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI