Mohon tunggu...
Ilham Q. Moehiddin
Ilham Q. Moehiddin Mohon Tunggu... -

Sekadar berbagi pemikiran untuk nilai-nilai yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Syair] Hikayat Tiga Ksatria

15 Agustus 2011   16:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:45 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : Ilham Q. Moehiddin

1

: Manjawari

Lelaki yang perkasa

Sebelah kakinya di gunung Sampapolulo

Di dadanya pokok-pokok enau berkelindan

Dialah raja bertubuh besar; Mokole RangkaEa.

Lompatannya melampaui pulau-pulau

tangannya menyisir awan

lalu matahari kentara dari timur

Dari Wolio datang kabar menggemparkan

Lamun laut akan menyerang benteng dalam tiga ratus ribu tombak


Kabaena sepandangan mata

Tetapi Wolio harus sabar

Sebelum Murhum dan Lakilaponto menjemput

Pantang baginya menulah sakti

sebelum dua saudaranya datang

Ohoi....Manjawari melompat sigap

Di gerbang Wolio, di pesisir yang bergejolak

Sapuan tangannya menenggelamkan armada lamun

Dia menghalau, dia menghadang, menjaga dua saudara

Di saat Murhum mengamuk di utara

Lakilaponto menerjang di barat daya


Manjawari, sang Mokole Kabaena

Padanya, Sapati dianugerahkan

Padanya, Selayar dikuasakan

Di tangannya, Kabaena menuai jaya

Mokole ketujuh yang perkasa, Opu Manjawari

Di bekas istananya kini dia tenang

Di keheningan Sampapolulo, dia bersedekap

Sebuah kerangka raksasa tujuh meter

Duduk hening di kursi batu.


2

: Lakilaponto

Lakilaponto mendulang firasat

Mimpinya semalam tentang putri yang dirapun

Putri yang bermukena

Entah siapa yang kini bersiasat

Dua pulau mengapit, haturkan sembah

di jantung Tongkuno


Murhum telah datang

Padanya terkabar perihal bencana

Wolio sedang dirapun, ada lamun mendekat

Murhum tak bergerak, Lakilaponto tak bangkit

Kesaktian tak akan berguna, jika Manjawari tak dijemput

Kepada siapa selendang Sultan hendak dititipkan

Pada riasan bomba di tengah makam

Tongkuno yang tua, Lakilaponto berwasiat

Jika dia tak kembali, selendang Sultan mesti dilipat


Lakilaponto, manusia sakti negeri Tongkuno

Di Barat Daya, lelaki perkasa ini mengamuk

Dia terjang lamun, yang merapun di sudut

Seratus tombak, musuh rebah ke tanah

Inilah akhir mimpinya, inilah tafsirnya

Wanita bermukena dalam mimpinya

adalah Wolio, penebus akhir riwayat

Pada Murhum, diwasiatkannya tentang mukena

Kerudung sebagai permulaan masa.

Manjawari diciumnya. Setiap lelaki perkasa

Tahu kemana harus pulang.


3

: Murhum

Murhum yang sakti datang

Di hadapan Lakilaponto dia bersimpuh

Sultan itu tak bangkit, Murhum pun tak bergerak

Wolio harus bersabar, katanya.


Kabar yang dibawa Murhum, sungguh lena

Wolio akan dirapun, lamun dari timur sepenggalahan

Murhum harus tahu, adalah Manjawari yang bertuah

Lakilaponto tak akan beranjak,

Maka Manjawari harus berbilang ikut serta

Lelaki beraras langit, Murhum orangnya

Utara Wolio dijaganya, dihalaunya dari lamun

Senjatanya berputar, memakan lawan

Tiga saudara, tiga tuah

Lakilaponto merusak lamun begitu hebat

Tubuh Manjawari yang besar bikin lamun ngeri

Menjerit dan lintang pukang mereka

Melihat amukan ketiga saudara


Pada Murhum, Lakilaponto menitip wasiat

Agar memasang gerudung pada Wolio

Opu Manjawari sebagai saksi

Pada Murhum, Lakilaponto memberi tegas

Opu Manjawari akan menjaganya dari selatan

Hormati kuasa Manjawari dengan kabalu

Jaga hati Manjawari dengan kande-kandea


Lunas mimpi Lakilaponto

Tunai harkat Manjawari

Wolio kini bermukena

Di bawah duli Murhum, Butuni bersolek

2011

***

Hikayat Tiga Ksatria adalah gubahan ke bentuk syair yang mereduksi kisah sejarah lampau perihal tiga kesatria yang datang membantu kerajaan Wolio, dari ancaman serbuan perompak di perairan Ternate dan Tidore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun