Namun, untuk media online kita juga perlu untuk melihat kredibilitasnya. Setidaknya, hal ini dapat dilihat bahwa media tersebut sudah dikelola secara profesional, bukan secara amatir atau media individual dengan kepentingan pribadi semata.
Media sosial menjadi sumber yang paling rawan memberikan informasi yang tidak kredibel. Sebab di dalamnya setiap individu dapat menyebarkan berbagai informasi, bahkan secara anonim sekalipun.Â
Maka, kita perlu secara mandiri melakukan filter terhadap akun-akun dan informasi yang tidak layak dikonsumsi.Â
Dalam menggunakan media sosial, kita perlu mengecek kembali setiap kebenaran informasi yang ada, tidak mudah terprovokasi, dan tentu saja jangan ikut terlibat dalam penyebaran informasi yang berpotensi menebar kebencian.
Apa Peran Kita?
Tidak semua orang mendapatkan akses pendidikan yang baik, atau bahkan akses literasi yang baik. Maka dari itu tidak semua orang dapat memilah informasi, dan tidak semua orang dapat mencerna informasi dengan baik.Â
Mengapa masih ada saja orang-orang yang melakukan upaya black campaign, ujaran kebencian serta berbagai provokasi adalah karena masyarakat kita masih cukup mudah terpancing atau "baperan" dalam menghadapi isu-isu politik.
Sebagai masyarakat yang mendapatkan atau mempunyai akses literasi yang baik, apalagi rekan-rekan yang memiliki akses pendidikan yang baik.Â
Tentu saja menjadi sebuah tanggung jawab moral tersendiri bagi kita, untuk dapat mengedukasi setidaknya orang-orang terdekat kita. Media informasi yang semakin mudah diakses, juga dapat kita manfaatkan untuk menyampaikan berbagai edukasi kepada masyarakat.
Kita mungkin saja dapat mengkritisi segala perilaku dan aktivitas politik yang dilakukan oleh para politisi di masa-masa pemilu. Sebab memang tak jarang mereka sendiri yang justru tidak memberikan pendidikan politik yang baik pada masyarakat.Â
Namun tentu saja tidak ada salahnya bagi kita untuk ikut berupaya mencegah potensi perpecahan yang terjadi di masyarakat.Â