Pragmatisme politik mendorong para aktor politik memainkan berbagai cara agar dapat memenangkan pemilu dan mendapatkan kekuasaan yang diinginkannya.Â
Berbagai intrik politik termasuk di dalamnya politik identitas yang begitu kuat, memicu terjadinya polarisasi tersebut. Hal serupa bukan tidak mungkin terjadi di dalam kontestasi 2024 mendatang. Apalagi melihat dinamika yang terjadi, situasi kini cukup mulai memanas.
Dalam hal ini, kunci agar tidak mudah terpecah belah hanya karena perbedaan pandangan politik adalah dengan tidak mudah "baperan".Â
Boleh saja kita mengikuti dinamika politik yang ada, atau bahkan terlibat secara langsung menjadi pendukung dan simpatisan salah satu calon atau partai. Namun, kita harus menedepankan logika, dan nalar kritis, bukan mengedepankan perasaan emosional.
Punya pilihan itu bagus, akan tetapi mulailah keterikatan kita dengan partai politik atau calon ini dengan keterikatan secara ide dan gagasan. Bukan malah kemudian berdasar kepada keterikatan emosional, apalagi karena didasari rasa kebencian terhadap suatu kubu.Â
Jangan mengedepankan fanatisme, apalagi sampai mengorbankan hubungan baik dengan orang-orang di sekitar. Kenyataannya bahkan pada akhirnya, penutup cerita pemilu 2019 yang lalu, dua pasangan yang sebelumnya saling bertarung malah saling bergabung, bukan?
Memilih Sumber Informasi Terpercaya
Penyebaran informasi menjadi sangat penting mendekati berjalannya kontestasi politik 2024 nanti. Media menjadi salah satu pilar penting yang akan banyak membentuk persepsi publik.Â
Seiring dengan perkembangan teknologi, kini semakin banyak sumber untuk mendapatkan informasi. Tidak ada lagi yang bisa menjamin bahwa informasi yang kita dapatkan, terutama dari media-media sosial dapat dipertanggungjawabkan.Â
Oleh karena itu, kita perlu untuk setidaknya memiliki pengetahuan terkait bagaimana untuk dapat memvalidasi sebuah informasi.
Media televisi, surat Kabar, serta media-media online dapat mejadi sumber informasi utama. Informasi yang ditayangkan di media tersebut tentu dapat dipertanggungjawabkan oleh masing-masing redaksi.Â