Tapi jawaban orang dekat itu sama. "Bapak istirahat saja. Ini sudah bukan masanya bapak," kata Sarmin, salah satu orang dekat Raja.
Saat itu, Raja mulai linglung. Karena satu per satu orang Desa menjauhinya. Satu per satu tak lagi mau mendengarkan ucapannya.
Raja sepertinya tak siap dengan perubahan itu. Waktu semakin berlalu dan tubuhnya makin layu. Dunia berputar begitu lambat dengan serasa jarum yang menusuk kulit tipisnya dengan tanpa aba-aba. Sakit sekali rasanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!