Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tukang Irit

1 Oktober 2024   18:57 Diperbarui: 1 Oktober 2024   19:45 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebiasaan Mimin saat SD dia lanjutkan di kuliah. Jika dulu dia dapat buku nota dari balai desa, maka saat kuliah dia dapat buku nota dari Pak Jamari, penjual kelontong di desa sebelah.

Hampir setiap hari, Mimin main ke Pak Jamari. Ngobrol sama ngobrol sini. Bermodal itulah, Mimin kadang dapat makan gratis. Juga dapat nota.

Mimin berangkat kuliah jalan kaki. Dia hanya modal air putih setiap ke kampus. Pulang pun jalan kaki. Kadang Mimin nebeng sama temannya. Kadang bermodal jempol, dia numpang truk. Kalau sudah dapat tumpangan, bibir manis Mimin mulai bergelayut. Semua akan terpesona, walaupun setelahnya merasa tertipu hehe.

Intinya Mimin tak modal. Super irit.

Saat tes pegawai, dia nebeng bapakku. Naik sepeda motor ke kota. Diterimalah dia sebagai pegawai negara. Dan sangat kebetulan, Mimin ditempatkan di kecamatan kami. Jaraknya hanya 1 Km dari kampung kami.

Mimin pulang pergi jalan kaki. Dia hanya modal air putih. Jika siang hari dia kadang menemani pak camat atau pak sekretaris kecamatan. Ngobrol ke sana ke mari, lalu ditawari makan.

Jika ada pertemuan atau acara resmi di kecamatan, maka setelah acars, Mimin mencari kotak makanan. Dia sangat yakin masih ada makanan ringan yang tersisa. Kadang pernah dapat satu kantong plastik dan dia bawa pulang.

Bisa kamu bayangkan, berapa uang yang terkumpul dari Mimin yang super irit itu. Mimin anak tunggal dan hidup bersama orangtuanya.

Dengan uang yang dia kumpulkan, memperbaiki rumah adalah hal yang mudah saja.

Kau tahu kalau ada yang nongkrong di kampung? Mimin paling suka. Sebab itu kesempatannya makan gratis. Modal cerita sana-sini, tangannya rajin mengambil makanan.

Jika rumahnya jadi tuan rumah arisan bulanan, Mimin hanya menyediakan air putih. "Jangan banyak makan. Minum air putih menyehatkan," kata Mimin pada tetangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun