Hingga kemudian pesan berantai mencuat di HP kami. Ada kabar bahwa Aman jadi buronan kasus korupsi. Aman diburu kejaksaan soal mengambil uang negara atas nama proyek fiktif.
Kami tentu tak percaya begitu saja. Tapi Toni, salah satu warga kami memberi informasi yang membenarkan. Informasi yang akurat dari media massa terpercaya dan dari orang kejaksaan di kota.
Toni bahkan menyebutkan jika Kejaksaan akan meminta keterangan pada warga kampung kami yang sering menerima uang donasi dari Aman.
Kabar Kejaksaan memburu keterangan warga sudah merebak. Sebagian warga sudah ketar-ketir karena rencana pemanggilan oleh Kejaksaan.
Sardi, pemuda yang diduga sering menilep uang donasi dan akan dimintai keterangan oleh Kejaksaan, sudah tiga hari panas tinggi. Bahkan Sardi BAB darah.
Mastur, Kamso, Dalimin dan beberapa orang lainnya tiba-tiba jatuh sakit. Mereka terbaring kaku di tempat tidur. Mereka sudah ketakutan luar biasa karena rencana pemeriksaan kejaksaan.
Orang-orang yang sakit itu, menghardik Aman berkali-kali. Mereka merasa Aman adalah sumber masalah.
Tapi bagi warga biasa, Aman dianggap cerita lalu. Biasa saja. "Lagipula apa pernah aku nilep duit dari Aman," kata Roso, salah satu warga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H