Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Tak Boleh Memaksa atau Cinta Harus Diperjuangkan?

11 April 2021   19:21 Diperbarui: 11 April 2021   19:35 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***
"Lama-lama kamu menjijikkan kang," kata Sinta dengan senyuman.

Pernyataan yang benar-benar memukul telak Harun. Tapi dia juga tak lagi punya hasrat selain dengan Sinta. Jika tak mendapatkan Sinta, dia rela tak beristri.

Harun terus memburu cintanya. Selain itu, usia makin lama makin menggerogotinya.

***
Sinta memburu Syarif, lelaki tampan nan pandai dari desa seberang. Dia terus mendekati Syarif. Segala cara dia lakukan agar bisa mendapatkan Syarif.

Bahkan Sinta tak segan memaksa Syarif. Sinta pernah memaksa Syarif tidur di rumahnya. Harapannya hal yang tak diinginkan terjadi. Tapi, hasrat Sinta tak pernah kesampaian.

Syarif sangat menjaga marwahnya. Sinta tahu jika Syarif tak menyukainya. Tapi Sinta yakin, hati bisa berubah. Dia pernah mengaku hamil dan itu adalah perbuatan Syarif.

Tapi borok Sinta ketahuan juga. Sinta mulai kebingungan bagaimana menggaet Syarif.

"Cinta harus diperjuangkan, kang," kata Sinta sesenggukan padaku.

"Apakah cinta memang harus memaksa?" Tanyaku yang membuat Sinta terdiam.

***
Syarif sudah dua tahun memburu Ani, wanita anggun dan cantik. Perburuan Syarif belum menemui hasil. Ani yang pendiam itu memendam rasa pada Harun. Sementara, Harun lebih getol memburu Sinta.

Ya, kadang cinta itu bukan soal memaksa atau berjuang, tapi soal obat nyamuk yang memutar dan bisa melenyapkan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun