"Deal!" Kata Arman.
"Ok," kata Tyo.
***
Uang jasa aksi itu telah diberikan Tyo ke Arman. Tyo memasrahkan ke Arman untuk menyerahkan ke Sardi. Catat mencatat pun dilakukan soal isu yang akan diusung dalam demo nanti.
Coretan itu ada dalam secarik kertas dan diberikan ke Sardi. "Oke Men, besok kita gerak," kata Sardi pada Arman.
Kemudian di hari yang dijanjikan demo itu dilaksanakan di siang bolong saat para pegawai istirahat. Panas sekali memang. Tapi di waktu istirahat itu, demo banyak menyita perhatian.
Arman dan Tyo memantau dari agak kejauhan. Arman kemudian memotret demo itu dan menyebarkannya ke dunia maya. "Gaes, depan Dinas Kelautan macet ada demo, hati-hati," begitu tulis Arman di caption foto. Kabar pun menyebar. Para pencari berita pun berdatangan.
"Wah banyak juga yang datang demo," kata Tyo pada Arman.
"Sardi itu bisa diandalkan bro, kerjanya beres," kata Arman.
Selama perjalanan, massa berteriak kencang secara teratur. "Korupsi, habisi....korupsi habisi....korupsi habisi," begitu koor para pendemo yang dipimpin Sardi. Sardi berada di atas bak mobil. Berteriak dengan pengeras suara.
Mereka membentangkan beberapa tulisan. Ada yang menamakan Koalisi Nelayan Menyelamatkan Ikan. Ada yang bertuliskan "nelayan menggugat transparansi". Ada juga yang menuliskan "ganyang koruptor".
Tibalah di depan kantor Dinas Kelautan. "Jika saudara-saudara berpanas panasan saat ini. Itu sudah benar!" Teriak Sardi lantang diikuti koor setuju dari massa.