Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Panik Saat Pergoki Maling, Ini yang Terjadi...

26 Juni 2020   10:19 Diperbarui: 26 Juni 2020   10:40 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, laju motor pencuri makin cepat dan pasir yang aku ambil sia-sia. Sepersekian detik kemudian, ketika pencuri berjarak 15 meter dari kami, ada tetangga kami yang datang dari keliling jualan. Tetangga kami ini memakai kendaraan roda dua. Dia berhenti dan bingung karena ramai sekali. Mesin motornya dimatikan.

Kemudian, seorang ibu teriak. "Pak itu malingnya, kejar pakai motor pak," kata seorang ibu pada tetangga kami yang baru keliling jualan itu. Apesnya, ketika motornya mau disetater atau dinyalakan, tak bisa. Sampai berkali-kali tak bisa. Maklum motor tua. Motornya malah mogok. "Walaaahhh," kata tetangga kami itu yang akhirnya gagal mengejar motor pencuri.

Jadi, tak ada yang mengejar pencuri itu. Dalam hati aku ikut kecewa karena malingnya bisa kabur. Tapi, aku juga terpingkal-pingkal. Sebab, ada yang bawa bambu tapi tak menggunakannya untuk menghentikan motor pencuri. Ada juga yang sudah siap mengejar, tapi motornya mogok.

Pencurian memang gagal terjadi. Tapi pelajarannya adalah jangan mudah panik. Tidak mudah panik bukan berarti  tak bisa bergerak cepat. Jadi, berpikir cepat dan jangan panik. 

Kami juga tak bisa mendeteksi motor pencuri itu dengan baik karena saking paniknya. Kami juga tak tahu berapa nomor polisi kendaraan si maling tersebut. Jangan sampai pengalaman di kampungku ini terjadi pada tempat Anda. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun