Mohon tunggu...
Ilham Dika
Ilham Dika Mohon Tunggu... Ilmuwan - ISO/IEC 17025:2017 Merupakan sistem manajemen mutu labolatorium pengujian atau kalibrasi yang sedang trend belakangan ini. Pada standar tersebut mengatur Good labolatory pratice yang sesuai untuk menjaga mutu kegiatan dilabolatorium. Contac me :0821-7258-5061

Penulis tentang topografi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ilmu Pengukuran Teknik Sipil

30 Oktober 2020   10:11 Diperbarui: 30 Oktober 2020   11:10 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengukuran Teknik Sipil saat ini sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat modern. Bahkan menjadi salah satu bidang yang banyak diminati mahasiswa. Sebab banyak manfaat yang didapatkan seperti bisa untuk pembangunan konstruksi, jalan, dan banyak hal lainnya.

Pengertian Pengukuran Tanah dalam Teknik Sipil

Bagi yang masih awam dengan hal ini, sebenarnya ilmu pengukuran tanah merupakan salah satu cabang dari Geodesi yang khusus mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi ini. Dalam prakteknya bisa menggunakan berbagai metode survey agar mendapatkan hasil akhir berupa peta yang akurat. Istilah sederhananya, dalam dunia jasa bisa kita sebut sebagai jasa pemetaan.

Geodesi sendiri mencakup banyak hal, bukan saja untuk mengukur luas tanah yang ada di daratan saja, melainkan juga wilayah perairan yang berupa laut, sungai, danau, dan lainnya. Menggambarkan topografi yang ada di kedalaman air, analisis pengambilan keputusan serta perhitungan statistic.

Beragam Jenis Ilmu Pengukuran Teknik Sipil Berdasarkan Elemen

Selain beragam metode yang bisa dilakukan untuk pengukuran tanah, ada pula pengelompokkan dalam kategori ilmu ukur yang dibagi menjadi beberapa bidang, klasifikasinya berdasarkan cakupan elemen-elemen yang ada di alam. Berikut ulasannya:

1.Pengukuran Daratan

Land surveying atau yang sering disebut dengan pengukuran daratan. Hal yang termasuk dalam kelompok ini adalah topografi dan pengukuran kadaster. Keduanya memiliki peranan masing-masing dan berbeda subjek.

Topografi sendiri adalah metode yang digunakan untuk mengukur tanah menggunakan tanda alami atau buatan yang ada pada tanah serta untuk mengetahui topografi sampai detail terkecil. Sedangkan kadaster adalah sebuah sistem administrasi informasi persil tanah.

2.Pengukuran Perairan

Selanjutnya adalah marine or hydrographic atau yang lebih sering disebut dengan pengukuran perairan. Kategori yang ada di dalamnya antara lain pengukuran untuk pasang surut, pembuatan bangunan di tepi pesisir seperti manajemen pariwisata, pelabuhan, reklamasi, dan masih banyak lagi.

Selain bisa untuk hal-hal tersebut pengukuran perairan juga bisa digunakan sebagai navigasi kapal, atau untuk mengetahui pasang surutnya gelombang yang ada di wilayah perairan tersebut. Saat ini AL Indonesia bahkan sudah memakai teknik ini untuk meningkatkan ketahanan kelautan negara.

3.Pengukuran Astronomi

Kemudian ada astronomical surveying atau yang sering disebut dengan pengukuran astronomi. Ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menentukan posisi di muka bumi dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di langit.

Metode yang digunakan dalam pengukuran juga beragam seperti magnitudo semu bintang, mutlak, dan masih banyak lagi. Namun, dibutuhkan keahlian dan ketelitian yang tinggi agar hasil yang didapatkan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.

Pengukuran Teknik Sipil Berdasarkan Luas Cakupannya

Setelah mengetahui lebih jauh mengenai pengukuran ilmu tanah berdasarkan elemen yang ada di alam, sekarang klasifikasinya menurut luas cakupan yang ada di daerah tersebut. Ada berbagai macam jenis metode yang bisa dipakai dalam lapangan. Berikut ulasannya:

1.Triangulasi

Triangulasi merupakan suatu metode yang merujuk pada konsistensi suatu penelitian. Dengan menguji keabsahan data, mencocokkan atau membandingkannya dengan sesuatu lainnya. peneliti biasanya melakukannya dengan berbagai cara, misalkan mencari sumber yang jelas, wawancara.

Cara perhitungan dengan metode triangulasi adalah dengan mencari koordinat dari sebuah titik dengan cara menghitung panjang sisi segitiga yang berhadapan dengan titik tersebut. Ukuran kedua garis yang berada di antar titik koordinat tersebut harus sudah diketahui, karena akan dijadikan bahan acuan.

2.Trilaterasi

Bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan koordinat dengan titik tertentu dengan ketentuan paling sedikit yaitu 3 titik yang telah dipastikan. Kemudian, akan selalu diperoleh suatu titik pusat atau sentral. Metode ini memiliki perhitungan yang cukup kompleks dibandingkan dengan triangulasi.

Namun pada prakteknya ternyata lebih sederhana dari dugaan, para peneliti nyatanya lebih senang menggunakan cara ini karena hasil yang didapat cenderung lebih akurat dan tidak memerlukan waktu menunggu yang lama.

3.Polygon

Selanjutnya ada poligon, metode ini digunakan untuk penentuan posisi horizontal banyak titik dimana dihubungkan dengan jarak dan sudut sehingga membentuk rangkaian sudut berupa titik-titik atau polygon. Cara ini juga mempunyai klasifikasi yang didasarkan pada bentuk.

*Polygon terbuka
*Polygon tertutup
*Polygon bercabang
*Polygon kombinasi
Sedangkan menurut titik ikatnya yaitu:
*Polygon terikat sempurna
*Polygon tidak terikat sempurna
*Polygon bebas

4.Offset

Dengan menggunakan metode offset, para peneliti akan mencari koordinat dari suatu gedung dengan cara mengembangkan garis-garis lurus pada tiap sudut ujung. Kemudian setelah membuat garis bantu yang akan dijadikan acuan.
Cara ini cenderung banyak dipakai untuk konstruksi bangunan, ada pula yang menggunakan di jalan, dan pembangunan lainnya. Pada praktiknya petugas akan menggunakan bantuan prisma untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang biasanya terjadi di lapangan.

5.Tachymetri

Selanjutnya adalah metode tachymetri, dalam dunia jasa pemetaan, metode ini merupakan pengukuran tanah dengan menggunakan berbagai alat optis, digital, maupun elektronis. Pengukuran dengan cara ini cenderung memiliki hasil akhir yang akurat karena prosesnya yang teliti dan detail.

Setelah mempersiapkan peralatan yang digunakan maka akan dilanjutkan dengan perekaman data sesuai tempat alat dipasang, pembidikan rambu ke ukur, sampai pencatatan data serta sudut miring semua dilakukan dengan sangat detail dan terstruktur.

Sebuah metode atau cara tidak akan dipakai oleh masyarakat jika tidak ada manfaatnya. Saat ini pengukuran tanah sangat diperlukan dalam praktik kehidupan modern terutama untuk bidang pembangunan serta militer, hasil lainnya adalah:
*Menyiapkan peta navigasi yang memperlihatkan detail-detail dari relief wilayah tersebut
*Memetakan batas-batas kepemilikan tanah baik milik pribadi, organisasi, maupun pemerintah
*Memetakan bumi dari daratan sampai perairan


Demikian ulasan terkait pengukuran teknik sipil, semoga bermanfaat dan bisa dijadikan sumber informasi.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun