Triangulasi merupakan suatu metode yang merujuk pada konsistensi suatu penelitian. Dengan menguji keabsahan data, mencocokkan atau membandingkannya dengan sesuatu lainnya. peneliti biasanya melakukannya dengan berbagai cara, misalkan mencari sumber yang jelas, wawancara.
Cara perhitungan dengan metode triangulasi adalah dengan mencari koordinat dari sebuah titik dengan cara menghitung panjang sisi segitiga yang berhadapan dengan titik tersebut. Ukuran kedua garis yang berada di antar titik koordinat tersebut harus sudah diketahui, karena akan dijadikan bahan acuan.
2.Trilaterasi
Bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan koordinat dengan titik tertentu dengan ketentuan paling sedikit yaitu 3 titik yang telah dipastikan. Kemudian, akan selalu diperoleh suatu titik pusat atau sentral. Metode ini memiliki perhitungan yang cukup kompleks dibandingkan dengan triangulasi.
Namun pada prakteknya ternyata lebih sederhana dari dugaan, para peneliti nyatanya lebih senang menggunakan cara ini karena hasil yang didapat cenderung lebih akurat dan tidak memerlukan waktu menunggu yang lama.
3.Polygon
Selanjutnya ada poligon, metode ini digunakan untuk penentuan posisi horizontal banyak titik dimana dihubungkan dengan jarak dan sudut sehingga membentuk rangkaian sudut berupa titik-titik atau polygon. Cara ini juga mempunyai klasifikasi yang didasarkan pada bentuk.
*Polygon terbuka
*Polygon tertutup
*Polygon bercabang
*Polygon kombinasi
Sedangkan menurut titik ikatnya yaitu:
*Polygon terikat sempurna
*Polygon tidak terikat sempurna
*Polygon bebas
4.Offset
Dengan menggunakan metode offset, para peneliti akan mencari koordinat dari suatu gedung dengan cara mengembangkan garis-garis lurus pada tiap sudut ujung. Kemudian setelah membuat garis bantu yang akan dijadikan acuan.
Cara ini cenderung banyak dipakai untuk konstruksi bangunan, ada pula yang menggunakan di jalan, dan pembangunan lainnya. Pada praktiknya petugas akan menggunakan bantuan prisma untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang biasanya terjadi di lapangan.
5.Tachymetri
Selanjutnya adalah metode tachymetri, dalam dunia jasa pemetaan, metode ini merupakan pengukuran tanah dengan menggunakan berbagai alat optis, digital, maupun elektronis. Pengukuran dengan cara ini cenderung memiliki hasil akhir yang akurat karena prosesnya yang teliti dan detail.
Setelah mempersiapkan peralatan yang digunakan maka akan dilanjutkan dengan perekaman data sesuai tempat alat dipasang, pembidikan rambu ke ukur, sampai pencatatan data serta sudut miring semua dilakukan dengan sangat detail dan terstruktur.
Sebuah metode atau cara tidak akan dipakai oleh masyarakat jika tidak ada manfaatnya. Saat ini pengukuran tanah sangat diperlukan dalam praktik kehidupan modern terutama untuk bidang pembangunan serta militer, hasil lainnya adalah:
*Menyiapkan peta navigasi yang memperlihatkan detail-detail dari relief wilayah tersebut
*Memetakan batas-batas kepemilikan tanah baik milik pribadi, organisasi, maupun pemerintah
*Memetakan bumi dari daratan sampai perairan
Demikian ulasan terkait pengukuran teknik sipil, semoga bermanfaat dan bisa dijadikan sumber informasi.
Â