Candi arjuna merupakan candi yang bercorak hindu pendiri candi ini adalah dari Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno. Hal ini dapat dilihat dari peninggalan Arca Dewa Siwa, Wisnu,Agastya,danGanesha.LetakdariCandiArjunatersebutadalahdipegunungan,dengan tinggi antara 2.000-2.100 mdpl yang digunakan untuk ritual acara keagamaan yang konon dikaitkan dengan keyakinan orang-orang hindu dengan kahyangan. Lanskap fisik dataran tinggi Dieng merupakan perwujudan fisik dari konsep ruang sakral agama Hindu yang mempercayai bahwa gunung merupakan tempat bersemayamnya para Dewa. Suhu udara di datarantinggiDiengdipengaruhiolehtingginyalokasi.Padapuncakmusimkemarau,dariJuli hingga Agustus suhu udara di dataran tinggi Dieng dapat mencapai 0° C atau bahkan minus beberapa derajat Celcius. Hal ini menyebabkan munculnya "embun upas", yang disebut oleh penduduk setempat sebagai embun beku, yang sering merusak berbagai jenis tanaman pertanian di dataran tinggi Dieng.
Gambar1.1KomplekCandiArjuna(Sumber:DokumentasiPribadi)
Pada dataran tinggi Dieng, bangunan suci atau candi dibangun untuk memuja Dewa Śiwa.DewaSiwaadalahdewautama,sepertiyangditunjukkanolehtinggalanarkeologiseperti linggayoni, arca, dan prasasti. Pada bagian pembuka prasasti Dieng III, Prasasti Ra Kidan, PrasastiDiengV,danPrasastiDiengVI,tertulisomnamassiwaya,terdapatpenghormatanatau puji-pujian.SeruanmenunjukkanbahwaDewaSiwaadalahdewautamayangdipujadiDieng. DalammitologiagamaHindu,DewaSiwaadalahdewayangsenangmelakukanpertapaan,dan dia ingin para pemujanyamemilikitempatyang nyaman untukbertapa.Lokasi itu tenang dan jauh dari permukiman. Karena lokasinya di pegunungan, lokasi tersebut dianggap sebagai tempat sakral. Lokasi ini di dataran tinggi Dieng memiliki banyak sumber air dan suasana tenangkarenadikelilingiolehhutan,membuatlokasiinicocokuntukbertapa.Lanskapdataran tinggi Dieng berfungsi sebagai titik axis mundi, atau penghubung antara dunia manusia dan dunia kedewataan. Kompleks Candi Dieng berfungsi sebagai representasi imago mundi, atau replika pusatdunia.Dalamhalini,konseptirtha sangatpentingkarena dapatmenggambarkan alur perjalanan hidup manusia. Salah satu faktor penting yang dipertimbangkan oleh masyarakatHindu-Buddhapadamasaituadalahkesejajaranantaralanskapfisikdatarantinggi DiengdengankonsepruangsakraldalamagamaHindu.Keberadaanritualperjalanandancandi disanamenunjukkanbahwadatarantinggiDiengberfungsisebagaititikpersinggunganantara kosmos dan dunia. (Hariyadi, 2019).
Candi Arjuna baru ditemukan kembali pada tahun 1807 oleh tentara Inggris yang sedangmenjelajahiDataranTinggiDiengyangbernamaH.CCorneliusketikasedangberjalan- jalankedaerahDiengdanmelihatsekumpulancandiyangterendamdalamgenanganairtelaga. Kemudian pada tahun 1856, J. Kinsbergen mengunjungi dataran tinggi Dieng dengan mengaktifkan kembali saluran air yang disebut oleh masyarakat sekitar sebagai “Gangsiran Aswatama”. J. Kinbergen juga melakukan penggalian serta pemotretan beberapa tinggalan arkeologi di dataran tinggi Dieng, tetapi laporan penelitian tersebut tidak ditemukan hingga kini. Penelitian terus berlanjut dan dilanjutkan oleh H.L. Melville pada tahun 1911-1916. HinggapadaakhirnyapenelitiandilanjutkanolehpemerintahanHindiaBelanda.Sejaksaatitu, candi ini menjadi perhatian para arkeolog dan sejarawan, dan menjadi salah satu destinasi wisata utama di Dieng. Kelompok Candi Arjuna, yang terdiri dari Candi Arjuna, Candi Srikandi, dan Candi Anggrek, adalah satu-satunya candi Dieng yang tidak terlalu berdekatan.
CandiSembadradanPuntadewa.CandiSemarberhadapandenganCandiArjuna,dankeempat candi menghadap ke barat. Di sisi lain, Candi Gatotkaca terletak di sebelah barat daya Balai Kambang di kaki Bukit Panggonan; Candi Dwarawati terletak di sebelah utara dekat Bukit Prahu; dan Candi Bima terletak di ujung selatan. (Firmadhani dan Syarif, 2021).
MaknaSimbolikOrnamenpadaKomplekCandiArjuna Motif Kertas Tempel
Berdasarkan bentuk visual dari ornamen yang sudah penulis paparkan, motif Kertas Tempel yangterdapat pada Candi Srikandi dan CandiPuntadewamerupakanmotifhiastanpa maknayangdijadikanmotifhiaspelengkapuntukmenambahnilaiestetisataukeindahanpada Bangunan candi.
Gambar1.2MotifKertasTempel(Sumber:DokumentasiPribadi).
MotifPersegi
Berdasarkan bentuk visual ornamen persegi pada Candi Puntadewa yang sudah penulispaparkan,ornamenpersegimemilikimaknadalamSatapathaBrahmana(Hindu)yaitu ornamenpersegimerupakanlambangdarisurgawidengansifatnyayangstatis,stabildantidak mudah bergerak persegi melambangkan kekalnya kehidupan surga. Simbol tersebut menjadi representasi yang sakral, yang dimaknai oleh sebagai suatu simbol (perlambang) yang sakral (Pratiwinindya, 2017).
Gambar1.3MotifPersegi(Sumber;DokumentasiPribadi).