Hal ini menyebabkan wilayah pesisir dan laut mendapat limpasan tekanan antropogenik dan non antropogenik dari berbagai polusi, sedimentasi, dan perubahan hidrologi yang disebabkan oleh aktifitas manusia.
Pengelolaan secara sektoral tidak dapat diandalkan sebagai pilihan solusi konkrit untuk mengatasi problematika wilayah pesisir.
Permasalahan tumpang tindih regulasi, delegasi kewenangan, memperlebar gap dan cenderung mengasah konflik kepentingan semakin tajam. Sehingga keterpaduan merupakan hal mutlak dalam pengelolaannya wilayah pesisir dan laut untuk mencapai keberlanjutan ekologi, ekonomi, sosial dan budaya.
Salah satu upaya ini dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi energi dengan memanfaatkan energi alami yang tersedia pada wilayah pesisir dan laut.Â
Efisiensi energi akan mendorong pertumbuhan ekonomi sirkular, melalui penghematan sumber daya dan biaya dengan melakukan optimalisasi waktu penggunaan sumber daya, produk dan komponennya.
Prinsip utama ekonomi sirkular yang efisien dari sumber daya alam adalah:
1). Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan melalui peningkatan nilai hasil produksi dengan penggunaan bahan baku yang rendah;
2). Proses produksi dan konsumsi harus lebih ramah lingkungan;
3). Penerapan prinsip "pencemar membayar" atau imbal jasa lingkungan;
4). Penghapusan subsidi secara bertahap yang merugikan lingkungan;
5). Pengadaan ruang publik hijau dan inovatif; dan 6). Desain dan inovasi ramah lingkungan.