Sejak zaman dahulu, penduduk Kepulauan Arar telah berinteraksi satu sama lain dengan wilayah terkoneksi melalui hubungan sosial, ekonomi, dan sumber daya alam. Namun dalam beberapa dekade terakhir, keterlibatan ini semakin tinggi didorong oleh tuntutan perdagangan. Industri perikanan dan jasa kelautan, merupakan kegiatan ekonomi utama yang dilakukan penduduk Pulau Arar. Sebelum pembentukan KEK Sorong, nelayan secara personal atau kelompok kecil dalam keluarga melakukan perdagangan hasil laut dengan cara menjualnya di pasar Kota Sorong melalui jalur laut dengan biaya yang tinggi, hal ini berdampak pada rendahnya tingkat pendapatan islanders Arar. Namun sejak aksesibilitas wilayah Kabupaten Sorong terbuka berkat pembangunan jalan nasional di KEK Sorong, dinamika tersebut berubah, masyarakat cenderung menjual hasil laut di Kota Aimas dan wilayah terkoneksi lain di Kabupaten Sorong. Selain itu konektivitas Kampung Arar sebagai wilayah kepulauan menjadi lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa melalui jalur darat. Kontribusi lain dengan adanya KEK Sorong ialah mendorong kerjasama saling menguntungkan antara perusahan dengan masyarakat Kepulauan Arar dengan cara  membeli 2 ton hasil perikanan mereka setiap bulan yang diperuntukan untuk konsumsi karyawan perusahan. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI