Selain kemajemukan adat istiadat itu, Negeri-Negeri adat di Maluku juga memiliki berbagai macam kesenian (tarian maupun atraksi adat lainnya) yang dapat dijadikan sebagai modal besar untuk mengelola potensi-potensi lainnya dalam prespektif masyarakat pesisir dan kepulauan.Â
Contohnya ialah tarian selamat datang (Sawat, Kalua, Rabana dan Cakalele) serta perlombaan perahu dayung cepat (Perahu Manggurebe) yang sebelumnya kesenian ini pernah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu dan kemudian sempat hilang, tetapi sekarang ini di angkat kembali oleh beberapa pemerintah Negeri di Maluku sebagai salah satu potensi wisata di wilayahnya.
 Potensi lainnya ialah beberapa gugusan kepulauan di Maluku merupakan pulau tidak berpenduduk dan di kelilingi oleh terumbu karang yang ekstotik serta topografi dasar laut yang unik dengan biota perairan maupun daratan pesisirnya yang menarik. Lokasi ini sering dijadikan destinasi wisata bahari bagi para wisatawan baik wisatawan nusantara, nusantara potensial maupun mancanegera (imfb).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H