Mohon tunggu...
ilham abdul aziz
ilham abdul aziz Mohon Tunggu... Jurnalis - survival of the fittest - charles darwin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Idealismelah kemewahan terakhir seorang pemuda - tan malaka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikologi Komunikasi Guru dan Murid di Dunia Islam

15 Januari 2022   22:10 Diperbarui: 15 Januari 2022   22:14 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pendidikan,khususnya lembaga formal yang kompeten dan menentukan keberhasilan anak adalah seorang guru. Menurut opini saya, keberhasilan anak(murid) berasal dari keterbukaan guru itu sendiri. guru harus memiliki keterbukaan pemikiran hingga keterbukaan secara psikologis.

Guru yang terbuka secara psikologis biasanya ditandai dengan kemauannya yang tinggi untuk mengkomunikasikan dengan siswa ataupun orang-orang di lingkungan pendidikan tempat bekerja. Menurut saya,

Psikologi komunikasi yang diterapkan oleh guru harus memperhatikan aspek kejiwaan dalam belajar mengajar. Aspek kejiwaan yang perlu diperhatikan adalah persoalan perasaan, mood, motivasi dan perlakuan, dan sikap yang saling mempengaruhi antara orang-orang di sekitar guru. Point-point penting mengenai aspek kejiwaan dalam proses belajar mengajar di dunia Islam:

1. Kasih Sayang

Kasih sayang adalah pondasi pergaulan. Nabi Muhammad SAW menyebut kasih sayang sebagai identitas muslim. Menebar kasih sayang adalah pilar kunci pendidikan, hal ini menjadi catatan bahwa betapa pentingnya pendidikan sebagai proses pengembangan mental siswa harus berdasarkan kasih sayang dan rasa cinta dari semua elemen belajar seperti guru, murid, hingga orang-orang di sekitarnya

2. Pribadi Kuat

Dalam melakukan kebaikan orang harus optimis, yakin, dan penuh motivasi dalam melakukan segala kebaikan, termasuk dalam belajar. Banyak ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang memberikan rambu-rambu agar manusia mau beramal , beriman, dan bekerja agar menjadi manusia yang memiliki posisi kebaikan di mata Allah di antaranya dalam [QS 6:135] dan [QS 9:105]. Bekerja akan menjadikan manusia kuat, itu jenis manusia yang dicintai Allah.

3. Jangan Kasar

Di dalam Al-Qur’an surat Al-Qashah ayat 77, Allah membenci orang yang berbuat kerusakan dan mencintai orang yang berbuat baik. Berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi.

4. Berlaku Baik

Salah satu Anjuran untuk berbuat baik dalam hubungan antara guru dan murid bersandar pada hadis Nabi yaitu dalam Musnad Ahmad hadid Nomor 9894 yang artinya “ Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Zuhai dari Al ‘Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata ; seorang laki-laki berkata: Sesungguhnya aku mempunyai kerabat, aku menyambung silaturahim dengan mereka tetapi mereka memutuskanku, aku berbuat baik kepada mereka tetapi mereka berlaku buruk kepadaku, aku berlau sopan kepada mereka tetapi mereka berlaku jahil kepadaku.”

Maka Rasulullah SAW pun bersabda: ”jika memang benar seperti apa yang kamu katakan maka seakan-akan kamu menaburkan debu yang panas kepada mereka, dan kamu akan selalu mendapat pertolongan Allah selama kamu masih melakukan hal itu. 

Dalam menjaga aspek kejiwaan anak dalam treatment pendidikan harus didasari pada hubungan guru-murid yang :

  • penuh cinta dan kasih sayang (Love and affectiaon),
  • keterbukaan (openness),
  • kebebasan (liberty),
  • kejujuran (Honesty)
  • Kesungguhan dan keikhlasan hati (sincerity),
  • keagamaan (spiritual),
  • suasana kekeluargaan (family atmosphere),
  • dan tidak dalam suasana kekuasaan (hegemony).

Guru sebagai tenaga pengajar sekaligus sebagai pendidik harus memiliki orientasi, misi dan visi pendidikan yang jelas serta memiliki komitmen, integritas dan loyalitas yang tinggi dalam mengabdi kepada lembaga pendidikan. Sedangkan murid merupakan anak didik yang memiliki keseriusan dan kesungguhan di dalam belajar.

Hubungan antara guru dengan murid dan hubungan murid dengan guru merupakan wujud hubungan timbal balik yang harmonis dan dinamis dengan tujuan demi terwujudnya manusia yang berkualitas, berilmu tinggi, berwawasan luas, beriman, bertakwa, serta mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Selain itu, psikologi komunikasi yang dilakukan di dalam lembaga pendidikan internal (tenaga pendidik dan kependidikan), merupakan aspek penting untuk memenuhi kebutuhan mereka yang bersifat non-materi (psikologi dan spiritual). Jika kebutuhan psikologi dan spiritual dapat terpenuhi, akan mendorong dan memotivasi pegawai di dalam lembaga pendidikan internal untuk bekerja lebih optimal. Mereka melakukan itu semua dengan penuh keikhlasan dan semangat saling membantu satu sama lain.

Ilham Abdul Aziz - FISIP Uhamka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun