Maka Rasulullah SAW pun bersabda: ”jika memang benar seperti apa yang kamu katakan maka seakan-akan kamu menaburkan debu yang panas kepada mereka, dan kamu akan selalu mendapat pertolongan Allah selama kamu masih melakukan hal itu.
Dalam menjaga aspek kejiwaan anak dalam treatment pendidikan harus didasari pada hubungan guru-murid yang :
- penuh cinta dan kasih sayang (Love and affectiaon),
- keterbukaan (openness),
- kebebasan (liberty),
- kejujuran (Honesty)
- Kesungguhan dan keikhlasan hati (sincerity),
- keagamaan (spiritual),
- suasana kekeluargaan (family atmosphere),
- dan tidak dalam suasana kekuasaan (hegemony).
Guru sebagai tenaga pengajar sekaligus sebagai pendidik harus memiliki orientasi, misi dan visi pendidikan yang jelas serta memiliki komitmen, integritas dan loyalitas yang tinggi dalam mengabdi kepada lembaga pendidikan. Sedangkan murid merupakan anak didik yang memiliki keseriusan dan kesungguhan di dalam belajar.
Hubungan antara guru dengan murid dan hubungan murid dengan guru merupakan wujud hubungan timbal balik yang harmonis dan dinamis dengan tujuan demi terwujudnya manusia yang berkualitas, berilmu tinggi, berwawasan luas, beriman, bertakwa, serta mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Selain itu, psikologi komunikasi yang dilakukan di dalam lembaga pendidikan internal (tenaga pendidik dan kependidikan), merupakan aspek penting untuk memenuhi kebutuhan mereka yang bersifat non-materi (psikologi dan spiritual). Jika kebutuhan psikologi dan spiritual dapat terpenuhi, akan mendorong dan memotivasi pegawai di dalam lembaga pendidikan internal untuk bekerja lebih optimal. Mereka melakukan itu semua dengan penuh keikhlasan dan semangat saling membantu satu sama lain.
Ilham Abdul Aziz - FISIP Uhamka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H