Mohon tunggu...
ilga permata
ilga permata Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terapi Hemofilia Sia-sia?

25 November 2017   20:25 Diperbarui: 25 November 2017   20:44 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesaat setelah memasukkan DNA-nya, virus dari siklus litik cepat menghasilkan lebih banyak virus, meledak dari sel dan menginfeksi sel lebih banyak. Virus lisogenik DNA mengintegrasikan mereka ke dalam DNA sel inang dan dapat hidup dalam tubuh selama bertahun - tahun sebelum menanggapi pemicu. Virus mereproduksi sebagai sel dilakukan dan tidak menimbulkan kekerasan fisik sampai dipicu dengan melepaskan DNA dari bahwa dari penderita dan mempekerjakan untuk menciptakan virus baru.

Maka dari itu dengan adanya terapi gen, penderita dapat menerima infusi gen faktor pembekuan darah pada organ hatinya. Hasilnya adalah gen akan mereproduksi, dan menjadi bagian dari tubuh penderita. Terapi Gen ini masih akan terus dikembangkan dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Pada saat pengembangan terapi gen ini terus berjalan, disisi lain pengobatan melalui pemberian infus protein pun juga akan mengalami perkembangan yang lebih baik. 

Sudah terlihat jelas bahwa terapi untuk pengidap hemofilia tidak lah sia - sia. Seperti yang sudah penulis tulis sebelumnya bahwa meskipun tidak bisa menumpas ataun menyembuhkan secara total penyakit ini setidaknya dapat membantu dalam perangsang pembekuan darah. Dan menurut penulis, penyakit hemofilia tidak sepenuhnya berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian jika para penderita penyakit hemofilia melakukan terapi - terapi yang dianjurkan oleh para medis dengan teratur. Seperti yang dikatakan oleh Prof Dr Moeslichan MZ SpA(K) dari Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia   mengungkapkan, seseorang yang sudah terkena hemofilia harus menjalani pengobatan seumur hidup. 

Seperti yang dilansir pada media (http://lifestyle.kompas.com/read/2011/04/14/12280271/Menikmati.Hidup.sebagai.Penderita.Hemofilia), tidak pernah putus asa dan selalu terbuka membawa Teddy pada kesempurnaan hidup sebagai penderita hemofilia dan di tengah kekurangannya, Teddy mampu membuktikan bahwa setiap orang punya kesempatan sama dalam hal apa pun. 

Tak hanya itu, dunia pun juga ikut menyemangati para pengidap hemofilia agar selalu semangat dalam hidup dan tidak mudah putus asa, maka dari itu ditetapkan Hari Hemofilia Sedunia. seperti yang dilansir pada jawapos (https://www.jawapos.com/read/2017/04/17/123955/penderita-hemofilia-jangan-rendah-diri-kobarkan-semangatmu). 

Hari Hemofilia Sedunia yang tauh pada tanggal 17 April ini menjadi kesempatan spesial bagi semua orang untuk saling berpegangan bersama mengulurkan tangan bagi penderita hemofilia. Semangat ini akan terus bergelora di kalangan pemerhati kesehatan dunia. "Hidupkan Merahnya" menjadi simbol bahwa banyak kepedulian yang hadir di tengah para penderita, sekaligus kampanye ini juga menjadi ajakan bagi masyarakat lainnya mengetahui lebih luas tentang penyakit ini. 

Dengan fakta - fakta tersebut, dapat dijelaskan bahwa hemofilia tidak akan membawa kematian bagi para penderitanya jika para penderita ingin menjalani terapi secara teratur dan dunia pun masih peduli dengan para pengidap hemofilia. Maka dari itu, jika terdapat pertanyaan apakah terapi hemofilia itu sia - sia? Menurut penulis, terapi hemofilia itu tidak sia - sia.

Sekian untuk artikel kali ini mengenai penyakit hemofilia serta terapi - terapi yang diberikan untuk para penderitanya yang menurut penulis tidaklah sia - sia. Semoga artikel ini bermanfaat dan akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada para pembaca setia.

Daftar Pustaka: 1, 2, 3, 4

Irnaningtyas, dan Yossa Istiadi. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI (kurikulum 2013 yang disempurnakan).Jakarta : Penerbit Erlangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun