Mohon tunggu...
Ilham Nur
Ilham Nur Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Hanya pemula yang baru terjun ke dalam dunia penulisan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Akselerasi Covid-19 dalam Transformasi Digital

19 April 2020   07:25 Diperbarui: 19 April 2020   07:39 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transformasi Digital yang memberikan dampak tinggi dalam kegiatan selama pandemi COVID-19. illustrasi : https://www.robicomp.com/

Mengingat keadaan saat ini, wabah virus Corona (Covid-19) tentu saja merupakan akselerator utama transformasi digital tidak hanya di Indonesia, tetapi juga secara dunia.

Ada peningkatan dalam jaringan operator secara global karena meningkatnya penggunaan layanan, terutama layanan data, mengutip laporan oleh Nokia Deepfield. Nokia Deepfield melihat peningkatan 30-50% trafik selama beberapa minggu terakhir di daerah yang terkena pandemi Covid-19.

Sebagian besar pertumbuhan terjadi dalam layanan video berlangganan, seperti Netflix, dan YouTube, di mana trafik Netflix tumbuh dalam beberapa kasus sebesar 54-75%.

Selain itu ada juga peningkatan sebanyak empat ratus persen dalam bermain game, dan tiga ratus persen peningkatan dalam aplikasi telekonferensi di Amerika Serikat seperti Zoom, dan  Skype karena meningkatnya jumlah orang yang mengoperasikan aturan dari rumah ke kantor.

Di Indonesia, Telkomsel mencatat lonjakan trafik komunikasi, khususnya layanan broadband tertinggi, karena pemerintah mengimbau kepada warga publik dan pelaku industri untuk beraktivias dari rumah untuk mengurangi penyebaran pandemi Covid-19.

Pemicunya, pertumbuhan pengguna aplikasi pembelajaran berbasis on-line (e-learning) seperti Ruang Guru, Paket Ilmupedia, situs e-learning Kampus, dan aplikasi yang termasuk dalam Google Classroom.

trafik lebih dari 443 % dari dukungan pengguna untuk layanan kerja / layanan konferensi on-line seperti Zoom, Microsoft Teams, dan CloudX Telkomsel.

Telkomsel mengatakan bahwa kecepatan komunikasi pada layanan media sosial adalah konstan. Namun, lalu lintas untuk layanan komunikasi pengiriman pesan instan melalui WhatsApp, Line dan Telegram meningkat sebesar empat puluh persen dan on-line game tumbuh sebesar 34%.

Untuk layanan hiburan seperti streaming video melalui YouTube dan MaxStream, trafik payload meningkat 17%. Peningkatan ini juga didukung oleh pertumbuhan jumlah pengguna streaming video MaxStream pada layanan permintaan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Data dari XL Axiata oleh pusat pemantauan jaringan Customer Experience and Service Operation Center juga menunjukkan peningkatan rata-rata sepuluh persen dalam trafik data dibandingkan dengan hari normal pada trafik menggunakan semua layanan data dalam cakupan nasional.

XL adalah favorit pelanggan untuk bekerja dari rumah dan mendukung aplikasi pembelajaran, dengan peningkatan lalu lintas 48%. Sementara itu, berdasarkan lokasi, Jabodetabek mencatat peningkatan lalu lintas 6%.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) juga menilai bahwa pandemi Covid-19 telah berhasil mempercepat transformasi bisnis makanan dan minuman dari tradisional ke on-line dan mempercepat kegiatan penjualannya melalui prinsip digitalisasi.

Pasar tradisional juga harus mengalami transformasi digital, di mana barang dipesan melalui smartphone dan kemudian pengiriman barang, seperti yang dilakukan PD Pasar Jaya dengan mengirimkan pesanan pembelian menggunakan ojol (ojek on-line).

Singkatnya, pandemi Covid-19 telah mengajarkan semua pihak bagaimana melakukan aktivitas on-line.

Covid-19 berhasil memenuhi perdebatan yang sedang terjadi di antara banyak perusahaan, terutama milenial tentang konsep Bring Your Own Device (BYOD).

Jika para pekerja milenial di masa lalu sering mengatakan mereka hanya membutuhkan laptop dan kafe yang nyaman untuk bekerja, yang selalu dikesampingkan oleh perusahaan dengan masalah keamanan, sekarang kedua belah pihak mau tidak mau kompromi dalam skema work from home.

Hal yang sama juga terjadi di sektor pendidikan. Sulit menjalankan sejuta alasan tentang e-learning, diketahui bahwa karena Covid-19 dapat berjalan dalam keadaan "paksaan".

Inti dari transformasi digital yang mendidik konsumen dengan cara-cara baru, mengembangkan layanan dan produk inovatif, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi waktu benar-benar dirasakan dipacu Covid-19. Perubahan ini menyebabkan gangguan di setiap industri dan masyarakat.

Kemampuan Bertahan

Tergantung pada negara, teknologi melawan pandemi Covid-19 juga dapat digunakan untuk melihat potensi suatu bangsa terhadap wabah ini.

Saya melihat bahwa respons yang diadopsi oleh pemerintah di seluruh dunia untuk menekan penyebaran Covid-19 terbagi dalam dua kategori utama.

Negara-negara yang mampu menggunakan teknologi baru untuk memerangi virus telah melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam membatasi jumlah kasus dan kematian, sambil mempertahankan sebagian besar ekonomi mereka dan operasi masyarakat.

Sedangkan negara-negara yang tidak dapat menggunakan teknologi harus mengandalkan lockdown, karantina wilayah, penutupan fasilitas publik, pembatasan kegiatan fisik, dan lainnya.

Faktanya, metode ini digunakan untuk melawan flu Spanyol lebih dari seabad yang lalu, dan dalam banyak kasus, untuk menekan pandemi memberikan hasil yang lambat, sementara tingkat kematiannya masih besar.

Tiongkok, Singapura, dan Korea Selatan dapat dikatakan dapat memanfaatkan teknologi baru dengan secara digital memantau individu melalui Big Data, sehingga pandemi dapat ditekan.

Ambil contoh Korea Selatan, negara ini menderita ketika wabah memasuki wilayahnya. Alih-alih menutup seluruh kota, seperti Tiongkok, Korea Selatan mengandalkan teknologi baru. Pemerintah Korea Selatan secara ekstensif menguji warganya, lalu mengetahuinya.

Jika seseorang dinyatakan positif, mereka segera menghubungi dan menawarkan tes itu sendiri. Ini kurang dicapai melalui pekerjaan detektif yang dapat dilihat orang dalam sebuah film melalui perangkat digital.

Pergerakan orang yang terinfeksi selama dua minggu terakhir ditentukan melalui penggunaan kartu kredit, rekaman kamera keamanan, dan pelacakan ponsel. Orang mendapat peringatan berupa pesan teks ketika infeksi baru muncul di daerah tempat mereka tinggal atau bekerja.

Dapat dikatakan bahwa apa yang dilakukan Korea Selatan mirip dengan Tiongkok melalui aplikasi Jian Kang Bao. Perbedaannya adalah bahwa selain memantau secara digital pergerakan warganya, Tiongkok juga melakukan lockdown area.

Bagaimana Indonesia? Presiden Joko Widodo telah menetapkan kasus kedaruratan kesehatan masyarakat terkait wabah virus Covid-19 Corona di Indonesia.

"Pemerintah telah menetapkan Covid-19 sebagai jenis penyakit dengan faktor risiko yang menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat. Dan oleh karenanya pemerintah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/3/2020).

Jokowi telah memutuskan opsi Perbatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait dengan cara menekan pandemi virus Corona di Indonesia.

PSBB ditentukan oleh Menteri Kesehatan berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Dasar hukum dari UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan.

PSBB terdiri dari enam poin, yaitu peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum, pelaksanaan kegiatan sosial dan budaya, pembatasan moda transportasi dan pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan.

Provinsi DKI Jakarta menjadi daerah pertama yang akan menerapkan PSSB ini, mulai Jumat (10/4/2020).

Sepintas, PSBB di DKI Jakarta masih memungkinkan pergerakan manusia dan moda transportasi sehingga perekonomian masih diperkirakan akan berotasi.

Aturan PSBB untuk DKI Jakarta menyatakan bahwa angkutan umum masih diizinkan untuk beroperasi dengan mengangkut maksimum 50% dari kapasitas per penumpang angkutan. Kendaraan pribadi seperti angkutan umum, kendaraan pribadi masih bisa beroperasi dengan tetap menjaga jarak antar penumpang.

Sumber: liputan6.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun