Pemkot Surabaya sudah mendesain bahwa Suroboyo Bus adalah moda transportasi andalan utama untuk menuju kawasan ini. Suroboyo Bus diharapkan menjadi tombak bagi wisatawan, terutama dari luar kota untuk naik transportasi umum ke kawasan tersebut. Nantinya, wisatawan bisa memanfaatkan jasa tukang becak atau berjalan kaki untuk menikmati berbagai bangunan dan tempat indah di sana.
Penataan soal transportasi ini memang patut diapresiasi. Namun, perlu diingat bahwa di kawasan tersebut tidak hanya digunakan sebagai tempat singgah Suroboyo Bus. Beberapa angkutan umum lain seperti lyn SG dari arah Gresik, bus bumel arah Bungurasih, dan beberapa rute lyn/bemo lainnya. Tentu, keberadaan angkutan umum tersebut juga masih dibutuhkan oleh warga. Semoga saja, nantinya ada shelter yang representatif agar semua kendaraan umum masih bisa menaikturunkan penumpang di kawasan ini dengan teratur.
Penataan kawasan Kota Lama Surabaya ini juga mencakup penataan kabel yang menjuntai di kawasan tersebut. Walau sudah dilakukan revitalisasi terhadap bangunan dan bagian lainnya, rasanya akan sia-sia jika melihat banyak kabel masih menjuntai dan melilit dengan tak rapi. Jika terlihat pada kamera, keberadaannya bisa mengurangi keindahan kawasan Kota Lama.
Maka dari itu, revitalisasi Kota Lama Surabaya juga mencakup penataan kabel yang belum optimal. Beberapa minggu lalu, saya melihat beberapa petugas dari PLN sedang memotong kabel di depan bangunan PTPN.
Kemarin, kabel tersebut sudah tak tampak lagi dan kemungkinan besar sudah ditanam. Kabel tersebut ditanam di saluran bawah tanah agar tak tampak di permukaan. Penataan seperti ini diharapkan menjadi proyek percontohan dalam menata kawasan kota tua.
Walau demikian, tentu proses tersebut tidaklah mudah dan perlu waktu lama. Makanya, kegiatan peresemian Kawasan Kota Lama Surabaya pun mundur. Dari yang semula akhir Mei saat peringatan HUT Kota Surabaya menjadi diprediksi mundur pertengahan Juni ini. Meski mundur, langkah ini juga patut diberi apresiasi. Lebih baik terlambat daripada tergesa yang malah mengganggu pemandangan.
Apalagi, kini mulai banyak warga Surabaya dan luar Surabaya yang berkunjung ke Kota Lama Surabaya padahal belum jadi sepenuhnya. Mereka mulai memenuhi beberapa spot foto yang sudah terlihat cantik. Bangunan PTPN adalah spot paling dicari oleh wisatawan karena gaya bangunannya memang eksotik.
Tak hanya gedung PTPN dan beberapa bank, jalan di sebelah Gedung Internatio yang kini diubah menjadi plaza (ruang terbuka) pun menjadi ramai. Para pengunjung berfoto dengan latar Gedung Internatio, Jembatan Merah Plaza, dan Gedung Bank Mandiri di seberangnya. Sebuah pelican crossing untuk memudahkan menyeberang pun sudah mulai dipasang di depan Taman Sejarah meski belum bisa digunakan.