Saya masih berpikir terus saat intehgrasi transportasi tersebut terputus. Saya simpan dulu pertanyaan itu dengan melihat antrean di dalam halte yang cukup panjang. Tidak ada petugas di sana yang mengatur pergerakan penumpang. Rupanya, di halte ini melintas bus koridor 1, baik dari arah Gresik maupun Sidoarjo.
Jadi, penumpang yang menuju Bungurasih atau dari Bungurasih bisa naik bus tersebut dan tidak perlu bayar lagi. Artinya, Halte Medaeng ini dijadikan halte transit pengganti Halte Transit Poin yang sudah berjalan baik.
Walhasil, penumpang dari dua koridor tersebut menumpuk jadi satu di halte yang sangat sempit dan bau. Tidak ada yang mau mengalah dan semuanya ingin segera mausk bus, terutama yang dari arah Mojokerto dan ingin ke Bungurasih.
Saat berhasil masuk bus ke arah Mojokerto, saya bersama sepasang suami istri paruh baya yang kecele menunggu bus K2 ini cukup lama di Terminal Bungurasih. Mereka masih mengira bahwa untuk naik bus ini bisa dari dalam terminal seperti biasa.
Akhirnya, mereka harus naik angkot menuju ke Medaeng dan berjalan kaki ke halte ini. Sungguh sebuah kesia-siaan waktu yang harus mereka dapatkan.
Ada juga seorang ibu yang harus naik ojek dari dalam terminal karena memburu waktu untuk ke Mojokerto. Ia rela merogoh kocek 20 ribu demi bisa menuju Halte Medaeng. Padahal, jika bus masih masuk terminal, ia bisa menghemat ongkos untuk pulang ke Mojokerto.
Saya pun turun di daerah Trosobo yang masuk wilayah Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Di sini, ada dua halte yang baru dibuka yakni Kemendung dan Trosobo Pos. Pihak Trans Jatim memang menambah halte baru untuk bus K2. Namun, dengan memindahkan halte transit dari dalam Terminal Bungurasih ke Medaeng, bagi saya itu adalah sebuah kesalahan fatal.
Itu terlihat saat saya kembali ke Surabaya selepas melakukan COD salad buah yang sedang viral di TikTok. Bus dari arah Mojokerto sudah cukup penuh saat saya naik sehingga saya harus berdiri.
Ketika turun di Medaeng, saya dan penumpang yang turun susah bergerak karena halte sudah penuh dengan penumpang arah Mojokerto pada bus sebelumnya dan arah Gresik serta Porong yang ingin transit ke Mojokerto. Semua tumplek blek jadi satu di halte sekecil itu.