Uniknya, Suroboyo Bus masih tetap mengunggah story dari para penumpang yang sedang berada di dalam bus.Â
Nah kalau begini, larangan merekam video di dalam bus apakah berlaku atau tidak? Atau memang kejadian tadi hanya kesalahpahaman saja. Jika memang dilarang, mungkin pihak Suroboyo Bus sebaiknya membuat aturan lagi agar bisa dipahami oleh penumpang supaya tak multitafsir.
Bicara soal pelarangan tersebut, apakah saya akan menghentikan kegiatan membuat vlog di dalam Suroboyo Bus?
Jawabannya adalah iya. Namun, alasannya lebih kepada sudah banyak video yang saya ambil dan sudah mewakili sebagian besar rute. Menurut saya porsi untuk Suroboyo Bus sudah cukup dan saatnya mengalihkan ke moda transportasi lain.Â
Kebetulan, ada desas-desus bahwa Trans Semanggi Surabaya akan mengoperasikan rute baru dengan bus listrik. Tentu, merekam video di dalam Trans Semanggi jauh lebih nyaman karena tidak ada kondektur di dalamnya.
Walau begitu, saya tetap memakai prinsip sebisa mungkin tidak melanggar privasi dan mengganggu ketertiban umum. Makanya, kegiatan ngevlog biasanya saya lakukan saat akhir pekan ketika  bus penuh dengan rombongan ibu-ibu yang sedang berwisata.Â
Mereka juga akan melakukan kegiatan merekam video dan mengambil foto secara bersama-sama. Alhasil, ketika saya juga ikut merekam, maka saya tidak terlalu was-was karena banyak temannya.Â
Pun sebagian besar malah gembira jika wajahnya masuk dalam video karena memang berniat untuk eksis di dalam bus. Trik ini mungkin bisa dicoba bagi siapa saja yang ingin merekam suasana dalam Suroboyo Bus.
Apapun itu, kegiatan merekam di dalam tempat umum harus diniati bukan untuk melanggar privasi. Sebaiknya juga meminta izin dulu kepada siapa saja yang kemungkinan masuk dalam video kita.Â
Kalau tidak lupa, saya juga minta izin kepada kondektur dan sempat beberapa kali meminta mereka untuk menunjukkan tata cara pembayaran karena masih banyak calon penumpang yang belum paham. Jika izin dilakukan, maka segalanya akan menjadi menyenangkan dan tidak timbul berbagai prasangka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H