Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bagaimana Saya Bisa Melupakan Suara Tawa Renyah dari Setiap Ceramah KH Zainur Rozikin?

9 April 2022   09:20 Diperbarui: 11 April 2022   03:17 3469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Channel YT Jasa Bahagia

Hmmmm...Hmmmm...Hmmmmmm

Hahhahahaaa saya selalu ngakak kalau seorang penceramah di depan saya mulai mengucapkan suatu frasa, sedang berdehem atau menahan tawa seperti itu. Suara ini adalah suara milik KH Zainur Rozikin, seorang penceramah terkenal yang berasal dari Kota Malang.

Betapa tidak, sejak kecil, mulai TK kalau tak salah, suara beliau selalu menyapa saya dan keluarga setiap sore pada sebuah siaran radio lokal. Kala ada kegiatan pengajian di kampung, beliau kembali hadir menyapa warga kampung saya. Saat saya sekolah, lah beliau lagi yang hadir dalam ceramah pondok Ramadan. Ketika saya kuliah dan mengikuti kajian di masjid kampus, lah ada beliau lagi. Puncaknya, saat saya salat idul Fitri di sebuah tempat yang menyediakan sajadah gratis, beliau pun lagi-lagi hadir sebagai imam sekaligus khatib di tempat tersebut.

Pokoknya, kalau menyebut kata pendakwah, di otak saya yang muncul adalah nama beliau. Jika membicarakan bagaimana saya mencoba (berusaha) menjadi lebih baik dari ceramah yang diberikan oleh seorang mubaligh, maka KH Zainur Rozikin adalah sosok yang tak bisa lepas.

Hmmmmm....Hmmmmm.....Hmmmmmmm......

KH Zainur Rozikin Tak Lepas dari Warga Malang

KH Zainur Rozikin memang tak bisa lepas dari kebudayaan dan warga Kota Malang. Berbicara sisi religious masyarakat Malang ya di situ ada peran KH Zainur Rozikin. Sepertinya tidak ada orang Malang yang tidak kenal dengan sosok beliau karena kemunculan beliau yang hampir berada di segala lini pengajian di kota ini.

Bukan mengecilkan peran pendakwah lain, tetapi mau tak mau beliau dan masyarakat Malang seakan sudah menyatu. Ketika masyarakat Malang butuh oase dari pendakwah yang bisa merasuk di hati dan sanubari agar lebih baik lagi, maka KH Zaunur Rozikin adalah sosok yang mampu menembus hati insan-insan yang susah untuk diceramahi. Salah satunya ya saya sendiri.


Jujur, saya itu tipe orang yang malas diceramahi oleh orang lain karena mungkin punya persepsi kuat akan sesuatu. Untungnya, KH Zainur Rozikin adalah sosok yang mampu menembus benteng hati saya agar saya mau menyerap apa yang beliau utarakan dan mengubah perliaku dan pikiran saya lebih baik.

Hmmmmmm...Hmmmmmm.Hmmmmm.

Peran komuniasi yang efektif menjadi kunci dari keberhasilan KH Zaunur Rozikin dalam setiap ceramahnya. Saya membaca sebuah penelitian mengenai beliau dalam perspektif ilmu komunikasi sehingga banyak jamaah yang tertarik untuk mendengarkan ceramah beliau. Ndilalah, hasil penelitian ini ternyata sesuai dengan apa yang saya rasakan.

Keterampilan Ragam Bahasa KH Zainur Rozikin yang Membuat Betah

KH Zaniur Rozikin cukup apik dalam menggunakan ragam bahasa kala berdakwah. Setidaknya, ada tiga kunci keberhasilan dan menjadi ciri khas yang dimiliki oleh beliau, yakni alih kode, campur kode, dan diksi atau pemilihan kata yang digunakan. Bekal pendidikan beliau yang sekolah hingga ke luar negeri menjadikan banyak kosakata yang beliau miliki. Belum lagi, interaksi beliau dengan segenap lapisan masyarakat membuat tak hanya ragam bahasa saja yang kaya, tetapi juga penggambaran kultur sosial yang beliau tekankan dalam setiap ceramah.

KH Zainur Rozikin sering berceramah dalam berbagai bahasa. Tiga bahasa yang sering digunakan adalah bahasa Jawa dialek Arekan (Jawa Timuran), bahasa Madura (sebagian penduduk Kota Malang adalah etnis Madura, bahasa Indonesia, bahasa Arab, dan bahasa Inggris.

Namun, alih kode menjadi keunikan pertama yang dimiliki beliau. Alih kode merupakan peristiwa perubahan bahasa dari bahasa satu ke bahasa lainnya yang terbatas hanya satu klausa/kalimat.  Alih kode dari satu bahasa ke bahasa lainnya ini menjadi kekuatan utama karena kadang membuat jamaah ngakak.

Contohnya, beliau menjelaskan arti sebuah hadist. Mulanya, beliau mengartikan dalam bahasa Inggris lalu tiba-tiba berubah menjadi bahasa Jawa. Contohnya pada kalimat berikut:

And then The Prophet Muhammad answers.......a friends who accompany us until agony is our property, "nomer setunggal kanca sing setia ngancani awake dhewe sampek sekarat adalah harta.

Asli, saya ngakak karena sudah serius mencoba mencerna dalam pemahaman bahasa Inggris tiba-tiba berubah menjadi bahasa Jawa. Perubahan itu seringkali terjadi ujug-ujug, seenak beliau saja yang pasti membuat penonton gerrrr tertawa terbahak.

Hmmmmmm......hmmmmmm........hmmmmmmm

Tak hanya alih kode, keterampilan melakukan campur kode yang dimiliki oleh KH Zainur Rozikin juga menjadi inti dari keberhasilan ceramah yang beliau sampaiakan. Campur kode merupakan proses atau peristiwa perubahan bahasa dari bahasa satu ke bahasa yang lain lalu diubah menjadi satu klausa atau satu kalimat. Bisa dikatakan, campur kode ini menggunakan varian bahasa yang lebih banyak dibandingkan dengan alih kode yang terbatas pada dua bahasa dan satu frasa saja.

Campur kode menjadi keterampilan yang cukup penting dimiliki oleh penceramah karena selain untuk menghibur juga membuat jamaah yang mendengarkan semakin yakin dengan pesan yang beliau sampaikan. Salah satunya adalah pada petikan ceramah beliau di bawah ini:

Hadirin hadirot yang seluruhnya dimuliakan Allah Subhanahu Wa Taala. Aamiiinn. Mangga tirokaken kula nggih.......Lek kula muni Allahu Akbar kabeh nyaut Allahu Akbar. Lek kula muni NKRI nyaut harga mati. Nggih? Ayo Bismillahirrokhamnirrokhim

Sepintas, KH Zainur Rozikin menggunakan gaya bahasa seperti anak Jaksel yang mencampurkan beberapa klausa beda bahasa dalam sebuah kalimat. Namun, dalam pendekatan sosiolinguistik, beliau ternyata memahami beberapa teknik campur koda yakni leksikalisasi kongruen. Pada teknik ini, penceramah akan cenderung menerapkan campur koda secara acak pada dua bahasa yang memiliki kemiripan struktur. Kalimat pada frasa pertama dalam bahasa inggris memiliki kemiripan struktur yang mirip dengan frasa kedua dan seterusnya. Jadi, meski tercampur dalam beberapa bahasa, tetapi jamaah yang mendnegarkan masih nyambung dan paham serta bisa tertawa.

Hmmmmmm....hmmmmmmm......hmmmmm....

Kemampuan KH Zainur Rozikin yang cukup apik adalah diksi atau pemilihan kalimat. Walau kadang kalimat yang beliau ucapkan sedikit saru, terutama ketika menggunakan bahasa Jawa Timuran, tetapi tetap saja dengan pemilihan kata tersebut membuat jamaah tidak ngantuk dan tetap mendengarkan ceramahnya.

Contohnya, beliau mengatakan sebuah petikan kalimat seperti ini:

Lek lanang "a" lek wedok "I". Lek lanang dewa lek wedok dewi. Ayo kabeh melu muni sing banter sing banter. Lek lanang di udara, lek wedok diudhari.

Artinya dalam bahasa Indonesia:

Jika laki-laki "a" jika perempuan "I". jika lanang dewa jika perempuan dewi. Ayo semua jamaah menirukan yang keras ya. Jika laki-laki di udara kalau perempuan diudhari (ditelanjangi).

Astaghfirullah, saya ngakak sejadi-jadinya ketika mendengar petikan tersebut. Walau hanya gurauan, tetapi membuat saya semangat mendengarkan lanjutan ceramah beliau.

Jamaah Beliau dari Berbagai Kalangan

Keterampilan ceramah seperti ini tentu membutuhkan jam terbang tinggi, kemampuan komunikasi yang mumpuni, ilmu agama dan dunia yang tinggi, serta rendah hati. Semua itu menurut saya ada pada KH Zainur Rozikin. Walau beliau sudah terkenal, tetapi beliau masih mau datang menghadiri acara pengajian yang notabene skala kecil. Semisal, pengajian di kampung, RW, atau sekolah.

Makanya, beliu bisa diterima oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Mulai anak-anak, remaja, ibu-ibu, bapak-bapak, atau para sepuh dan pinisepuh. Jika ada masyarakat di luar Kota Malang mau mengundang beliau, maka tak perlu risau karena beliau akan mengerti jika jamaahnya tak bisa berbahasa Jawa.

Akhirnya, saya teringat salah satu petikan beliau yang tetap saya pegang sampai sekarang. Walau pekerjaan kita dianggap remeh oleh orang lain tak masalah. Yang penting halal dan bermanfaat bagi sesama. Jangan sampai melakukan pekerjaan haram yang dilaknat Allah. Apa saja contohnya?

Al malingu wal nyolongu

Al nyautu al barange tonggomu

Al disikatu al ilangu al amblasu

Hmmmmmmmmm.....hmmmmm....hmmmm.

Sekian, wasssalamu'alaikum warahmatullai wabarakaaaaaaatuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun