Keterampilan ceramah seperti ini tentu membutuhkan jam terbang tinggi, kemampuan komunikasi yang mumpuni, ilmu agama dan dunia yang tinggi, serta rendah hati. Semua itu menurut saya ada pada KH Zainur Rozikin. Walau beliau sudah terkenal, tetapi beliau masih mau datang menghadiri acara pengajian yang notabene skala kecil. Semisal, pengajian di kampung, RW, atau sekolah.
Makanya, beliu bisa diterima oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Mulai anak-anak, remaja, ibu-ibu, bapak-bapak, atau para sepuh dan pinisepuh. Jika ada masyarakat di luar Kota Malang mau mengundang beliau, maka tak perlu risau karena beliau akan mengerti jika jamaahnya tak bisa berbahasa Jawa.
Akhirnya, saya teringat salah satu petikan beliau yang tetap saya pegang sampai sekarang. Walau pekerjaan kita dianggap remeh oleh orang lain tak masalah. Yang penting halal dan bermanfaat bagi sesama. Jangan sampai melakukan pekerjaan haram yang dilaknat Allah. Apa saja contohnya?
Al malingu wal nyolongu
Al nyautu al barange tonggomu
Al disikatu al ilangu al amblasu
Hmmmmmmmmm.....hmmmmm....hmmmm.
Sekian, wasssalamu'alaikum warahmatullai wabarakaaaaaaatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H