Mereka bahu-membahu mencari dan memberikan informasi seputar penyekatan jalan. Tentu, tidak jarang pula mereka mengeluh terutama yang harus pulang di atas jam 8 malam. Interaksi semacam ini mau tidak mau akan terjadi di era digital yang akan dilakukan warga demi bisa mencari jalan dan mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Tentu, fenomena semacam ini cukup miris terjadi karena penyekatan PPKM pun akhirnya tidak mencapai sasaran yang diinginkan. Mobilitas warga antar kota memang akan bisa ditekan tapi bagaimana dengan mobilitas di dalam kota?
Apalagi, dengan berbagai larangan makan di tempat otomatis banyak restoran yang hanya melayani layanan bungkus makanan. Order ojek daring pun kebanyakan baru terjadi di atas jam 7 malam. Mendekati jam 8 malam, order makanan akan mencapai puncaknya dan akhirnya jalan pun banyak disekat. Ojek daring kelimpungan mencari jalan demi bisa mengantarkan makanan ke konsumen. Padahal, merekalah salah satu tombak dalam upaya mengurangi mobilitas dan kerumunan warga agar tetap di rumah saja.
Inilah yang harus dipikirkan pemerintah jika PPKM (jangan sampai) diperpanjang hingga beberapa minggu ke depan. Adagium PSBB atau PPKM diperpanjang hingga kapan-kapan tak akan banyak berpengaruh dalam menekan mobilitas warga jika model penyekatan semacam ini tak dievaluasi. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H