Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Memancarkan Pesona "Personal Branding" Tulisan di Kompasiana ala Kontestan Miss Universe

18 Juni 2021   09:00 Diperbarui: 18 Juni 2021   09:01 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catriona Gray yang sukses membangun personal branding melalui gaun malamnya. - Sumber: ABS-CBN

Setidaknya, dari beberapa cerita mengenai Cat yang berhasil meraih mahkota keempat untuk Filipina, ada beberapa hal yang bisa dijadikan poin pelajaran agar personal branding bisa berhasil. Diantara poin tersebut adalah pengenalan diri, latihan yang konsisten, dan feedback dari orang lain.

Pun demikian dalam kegiatan menulis di Kompasiana atau portal menulis lain. Kadang, keinginan untuk cepat dikenal menjadi salah satu hambatan dalam melakukan personal branding. 

Ingin segera mendapatkan Artikel Utama (HL), terpopuler, atau mendapatkan K reward dalam jumlah besar tetapi tidak menikmati proses panjang di dalamnya. Padahal, tiga poin tadi bisa dijadikan pelajaran berharga agar kita bisa dikenal luas dari tulisan kita di Kompasiana.

Pengenalan diri menjadi salah satu poin penting jika ingin berhasil melakukan personal branding. Tema apa sih yang membuat kita semangat dalam menulis di Kompasiana? Apa yang melandasi kita untuk tetap menulis tema-tema tersebut?

Poin inilah yang bisa jadi acuan pertama. Dulu, saya kerap menulis acak apa pun topik yang ingin saya bahas. Sekarang, meski kegiatan tersebut masih saya lakukan, lama-lama saya mulai berfokus pada tiga topik utama. Transportasi, sejarah, dan pendidikan. Satu topik lagi yang masih ingin saya gali sambil lalu adalah topik mengenai kontes kecantikan.

Keempat topik tersebut membuat saya semangat untuk menggali informasi dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Saya selalu tertantang jika akan membahas topik-topik tersebut. Nah, rasa menantang ini sebenarnya salah satu bahan bakar untuk melakukan personal branding. 

Kita akan fokus dengan upaya untuk mencari poin plus yang bisa kita paparkan tanpa banyak berpikiran apakah tulisan kita akan mendapatkan apresiasi. Kita tidak gampang mutung alias ngambek jika tulisan kita belum terapresiasi oleh admin Kompasiana.

Poin plus yang dimaksud adalah informasi yang belum banyak diketahui oleh banyak orang. Sebenarnya, informasi ini tidak harus muluk-muluk. Apa yang kita amati sehari-hari dalam kehidupan kita bisa kita jadikan tulisan.

Misalkan, ketika kita berbelanja di supermarket dan mengamati ada supermarket yang ramai dan tidak. Jika kita sering berbelanja, maka pengalaman kita bisa kita jadikan sebuah tulisan. Opini terkait apa yang kita amati bisa kita elaborasi lebih dalam. Sehingga, ketika orang membaca kita, maka mereka akan berguman:

Oh iya ya? Kok baru kepikiran ya?

Personal branding sederhana semacam ini sering luput dari kebanyakan orang, terutama para penulis. Banyak yang beranggapan, dengan teori yang cukup rumit, personal branding baru bisa dilakukan. Padahal, jika kita mau meluangkan waktu untuk mengikat ide dan menggali informasi lebih, maka personal branding pun akan kita dapatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun