Opini pun berkembang jika kualitas peserta yang masuk ke babak 5 besar mengalami penurunan dari Miss Universe sebelumnya. Seperti diketahui, 5 besar Miss Universe 2019 sangat mumpuni dalam menjawab pertanyaan yag diberikan. Bahkan saat itu sangat sulit untuk memastikan siapa yang akan menjadi pemenang lantaran kualitasnya hampir merata.Â
Miss Universe pun dianggap telah menyia-nyiakan peserta yang sebenarnya mumpuni dalam menyampaikan sebuah isu. Salah satunya adalah Miss Australia --Â Maria Thattil -- yang terhenti di babak 10 besar.
Kualitas acara yang mengalami penurunan
Tidak hanya dari sesi penjurian saja, kualitas acara pun juga disorot. Salah satunya adalah kualitas kamera yang kerap tidak fokus menyorot peserta yang sedang tampil. Banyak peserta yang masih belum selesai tampil membawakan catwalknya tetapi tidak lagi tersorot karena berpindah ke peserta selanjutnya.
Pembawa acara pun dianggap tidak begitu semangat ketika mengumumkan peserta yang masuk ke babak selanjutnya. Ada beberapa kali pengumuman peserta yang seakan lewat begitu saja padahal pada setiap acara kontes kecantikan, pengumuman peserta tersebut adalah yang paling ditunggu.Â
Misalkan, ketika nama Indonesia disebut dengan lantang, maka perasaan bangga dan haru akan langsung terasa. Ini tak lepas dari absennya Steve Harvey yang biasanya tampil sejak tahun 2015.Â
Meski begitu, sudah sepantasnya sorotan kepada pembawa acara dijadikan bahan evaluasi ke depannya agar siapapun yang menjadi pembawa acara bisa kembali membawa ruh euforia Miss Universe sebagai "Piala Dunianya" kontes kecantikan.
Hasil National Costume yang Begitu Disorot
Sorotan selanjutnya adalah mengenai best national costume. Sangat tidak terduga, Myanmar memenangkan best national costume tahun ini. Padahal, kostum yang ditampilkan adalah kostum dadakan lantaran kostum utamanya hilang saat bagasi wakil mereka mengalami masalah di Amerika Serikat.Â
Memang, keberangkatan wakil Myanmar ini dilakukan secara diam-diam karena kondisi negaranya yang kacau.
Walau bisa saja pihak Miss Universe memberi panggung kepada Myanmar terkait hal tersebut, tetapi keputusan ini sungguh disayangkan. Masih banyak negara lain yang begitu niat membuat kostum nasional mereka.Â