Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kala Komentar Buruk Menghancurkan Mental Miss Universe Filipina

15 Mei 2021   19:26 Diperbarui: 15 Mei 2021   19:47 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rabiya Mateo, Miss Universe Filipina menangis setelah merasa gagal menampilkan kostum nasional. - preview.ph


Dalam sepuluh tahun terakhir, Filipina memang mencatatkan rekor luar biasa. Mereka selalu masuk ke babak selanjutnya atau tidak pernah unplaced pada gelaran Miss Universe. Dua mahkota berhasil mereka gondol. Kalaupun tidak berhasil membawa mahkota, paling tidak 5 besar atau 10 besar menjadi patokan prestasi mereka. Indonesia sendiri baru berhasil masuk babak 10 besar pada tahun kemarin setelah sebelumnya kerap terhenti di babak 20 atau 16 besar dan tak jarang pula unplaced.

Publik Filipina pun mengharapkan prestasi tinggi diraih melalui Rabiya. Berbagai portal pageant di negara tersebut juga kerap memasukkan Rabiya pada jajaran 5 besar hotpcks (prediksi) yang mereka buat bersama negara-negara latin. Voting berbayar melalui aplikasi pun juga jor-joran diberikan. Ada adagium bahwa pada tahun ini, paling mentok Filipina akan masih masuk ke babak 21 besar melalui jalur voting.

Perlunya Ketahanan Mental Seorang Beauty Queen

Menangisnya Rabiya memang membuat kaget banyak kalangan. Penggemar pageant di seluruh dunia pun ramai-ramai membahas akan hal ini. Mengapa Rabiya yang sebelumnya dikenal tangguh dan tahan banting akhirnya bisa runtuh juga? Dan mengapa ia malah mengeluarkan air mata saat kompetisi masih berlangsung?

Pertanyaan ini tidak akan bisa terjawab karena butuh paparan dari ahli psikologi untuk mengupasnya lebih dalam. Akan tetapi, ketika seseorang memutuskan untuk masuk ke dunia kontes kecantikan, setidaknya dia sudah harus mempersiapkan diri dengan berbagai tantangan terutama hujatan dari media sosial.

Menjadi beauty queen akan menyebabkan ia menjadi pusat perhatian. Dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dari mandi berapa kali, pakaian apa yang dikenakan, bagaimana cara ia tertawa dan berjalan, hingga lingkar pertemanan pun akan dikorek sebegitu dalam. Tidak hanya itu, kemampuan berbicara menjadi hal utama yang kerap diagungkan para penggemar kontes kecantikan. Maka, mental kuat dan tahan banting menjadi modal utama.

Berbanding terbalik dengan Rabiya, wakil Indonesia Ayu Maulida (Ayuma) benar-benar memiliki mental yang kuat. Ini sudah dibuktikan bagaimana ia dihujat setelah memenangkan gelar Puteri Indonesia 2020. Banyak orang yang menganggap ia adalah downgrade atau penurunan dari Frederika.

Hujatan bahkan masih berlangsung ketika Yayasan Puteri Indonesia menggelar press conference keberangkatan Ayuma beberapa waktu lalu. Hujatan kepada Natcos yang dikenakannya bertubi-tubi datang. Padahal, berbagai portal pageant dan pembawa acara sudah memberi tahu bahwa Natcos tersebut belum jadi. Maka, ada bagian yang harus diperbaiki lagi.

Hujatan paling parah terjadi saat hari pertama karantina. Saat itu, Ayuma tidak tampak saat para peserta lain sedang makan pagi bersama. Banyak yang menyumpahi Ayuma akan ambles atau unplaced karena tidak bisa fasih berbahasa Inggris dan malu berbaur dengan kontestan lain. 

Belum satu jam hujatan itu muncul, tiba-tiba Ayuma hadir dengan wajah ceria dan berbicara dengan bahasa Inggris yang fasih. Ia mengatakan memang tidak bisa muncul saat sesi sarapan pagi karena harus mempersiapkan diri melakukan kelas make up bersama salah satu sponsor. Sontak, kehadiran Ayuma yang masih ceria tersebut mematahkan penilaian negatif kepadanya.


Puncak dari ketahanan mental Ayuma adalah saat ia menggunakan kostum komodo yang akhirnya bisa dieksekusi dengan baik. Bahkan, pada sesi preliminary yang mempertandingkan gaun malam dan baju bikini, Ayuma begitu mengesankan. Setahun lebih ia ter-bully, setahun lebih itu pula ia benar-benar mempersiapkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun