Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Di Balik Asyiknya Mengeksplorasi Bangunan Terbengkalai

2 Januari 2020   17:07 Diperbarui: 6 Januari 2020   01:58 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski demikian, bukan hal mistis yang menjadi alasan saya -- dan orang awam umumnya -- untuk tidak mengunjungi tempat tersebut. Saya lebih takut kepada orang jahat yang bisa jadi tinggal di dalam bangunan tersebut.

Mengamini perkataan Mas Joe kala ia mengunjungi taman bermain terbengkalai di Semarang, ia malah takut dengan adanya preman yang bisa saja mengancam jiwanya. 

Kala saya mengunjungi tempat itu di siang bolong, beberapa orang pun juga mulai memperhatikan gerak-gerak saya. Makanya, saya segera cabut selepas mengambil beberapa foto di depan pintu loket.

Taman bermain terbengkalai di Kota Semarang, Lihatlah betapa tingginya semak belukar yang tumbuh di dalamnya. - Dokumentasi Pribadi.
Taman bermain terbengkalai di Kota Semarang, Lihatlah betapa tingginya semak belukar yang tumbuh di dalamnya. - Dokumentasi Pribadi.
Selain adanya orang jahat, bekas paku yang bisa menyebabkan infeksi dan adanya binatang seperti ular yang kini tumbuh subur adalah penghalang utama. 

Daripada mendapatkan hal-hal yang tidak diinginkan, lebih baik saya menonton video sambil rebahan dan membayangkan saja ada apa saja yang ada di dalamnya.

Merenungi bagaimana kehidupan yang barangkali dulu pernah singgah di dalamnya serta bertanya dalam hati bagaimana nasib orang-orang yang pernah bekerja atau singgah di sana. 

Dari perenungan ini, saya semakin sadar, bahwa sebenarnya, dimanapun tempatnya, bisa saja berpotensi untuk menjadi terbengkalai. 

Pusat perbelanjaan yang dulunya ramai pun kini menjadi sebuah bangunan tanpa nyawa di dalamnya. Rumah besar yang penuh dengan kehidupan sang majikan dan para pembantunya pun bisa menjadi saksi bisu kekejaman akibat sebuah kejadian perampokan. 

Artinya, sebuah bangunan, pada akhirnya akan menjadi saksi bisu dari sebuah kisah hidup manusia.

Bekas rumah kontrakan gembong teroris Dr. Azahari di Songgokerto Kota Batu. Rumah ini menyisakan puing saja dan telah lama tidak diurus oleh pemiliknya. Di sini, sejarah bangsa ini terukir dari peristiwa penembakan terhadap sang teroris. - Dokumentasi Pribadi.
Bekas rumah kontrakan gembong teroris Dr. Azahari di Songgokerto Kota Batu. Rumah ini menyisakan puing saja dan telah lama tidak diurus oleh pemiliknya. Di sini, sejarah bangsa ini terukir dari peristiwa penembakan terhadap sang teroris. - Dokumentasi Pribadi.
Saya sempat bertemu dengan seorang rekan yang baru saja mengurus bekas rumah peninggalan neneknya yang sempat terbengkalai untuk dijadikan sebuah kafe. 

Walau niatnya baik lantaran rumah tersebut sudah jauh lebih bersih dan nyaman untuk ditinggali sekaligus digunakan sebagai tempat usaha, nyatanya kenangan rumah terbengkalai itu masih tergambar jelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun