Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Belajar dari Kerja Nyata Pariwisata Banyuwangi

14 Juni 2019   08:28 Diperbarui: 18 Juni 2019   18:21 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dan Mas Setyawan. - Dokpri

Promosi juga dilakukan beberapa pelaku usaha lain. Mulai kuliner, pakaian, hingga segala perlengkapan yang mendukung kegiatan pariwisata. Hampir setiap warung di Banyuwangi, memasang aneka gambar tempat wisata di meja, dinding, atau bahkan terselip diantara daftar menu makanan yang mereka sajikan. Suatu gerakan masif yang baru saya saksikan di ujung timur Pulau Jawa ini.

Sebuah rumah makan di Banyuwangi yang memasang tempat wisata menarik di kota ini. - Dokpri
Sebuah rumah makan di Banyuwangi yang memasang tempat wisata menarik di kota ini. - Dokpri

Gambaran tempat wisata yang bagus dan memukau boleh saja menarik minat wisatawan datang. Namun, jika pengelolaan yang ada jauh panggang dari api maka sebuah kesia-siaanlah yang didapat. 

Harga yang mahal, banyak pungli, atau kondisi tempat wisata yang ternyata kotor akan menjadi batu sandungan sendiri. Semenarik apapun tempat itu di Instagram, kalau kondisinya berbeda, maka tak akan dilirik lagi oleh wisatawan.

Jika di dalam sebuah pabrik ada bagian Quality Control (QC) yang bertugas menjaga kualitas barang agar tetap diproduksi sesuai standar, pariwisata Banyuwangi pun juga memiliki cara yang hampir sama. 

Pemerintah daerah benar-benar memantau kondisi kesehatan pariwisata secara berkala melalui berbagai cara. Sidak sang Bupati, pembukaan hotline di jejaring sosial, sampai peran andil tour guide adalah beberapa diantaranya.

Menurut Mas Setiawan, sebagai tour guide, dia dan rekan-rekannya tergabung dalam komunitas yang didukung langsung oleh pemerintah setempat. Merekalah salah satu ujung tombak dalam pengawasan kawasan wisata di Banyuwangi. 

Kala ada pungli, tempat wisata yang kotor, hingga beberapa masalah lain yang ditemukan oleh tour guide selama mengantarkan tamu, maka mereka bisa melapor ke pihak yang berwenang.

Pantai Boom, yang bagi sebagian orang tidak terlalu bagus karena dekat pusat kota, bagi saya sangat indah dan bersih. - Dokpri
Pantai Boom, yang bagi sebagian orang tidak terlalu bagus karena dekat pusat kota, bagi saya sangat indah dan bersih. - Dokpri

Tak hanya itu, beberapa komunitas lokal di Banyuwangi, terutama yang bersinggungan langsung dengan pariwisata dan konservasi alam secara berkala melakukan kegiatan pembersihan tempat wisata. Pantai menjadi jujugan utama kegiatan ini. Makanya, ketika saya mengunjungi pantai-pantai yang ada di sekitar pusat Kota Banyuwangi, kebersihannya benar- benar terjaga.

Namun, yang menurut saya istimewa adalah terdapat wisata kunjungan ke Pendopo Bupati Banyuwangi untuk mengetahui lebih dalam seluk-beluk kota ini. Di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, wisatawan bisa melakukan kunjungan keliling komplek pendopo ditemani oleh petugas Satpol PP. Tembok pembatas antara penguasa dan masyarakat pun sirna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun