Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Nyepi, Saatnya Jempol Menahan Diri

7 Maret 2019   08:27 Diperbarui: 7 Maret 2019   08:35 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lain, semua bermula dari jempol yang bisa mengendalikan segala hal dengan mudah. Dengan kemajuan teknologi masa kini, jempol adalah kunci. Jempol adalah tangan kanan otak dan hati nurani paling setia yang juga pada akhirnya memiliki hawa nafsu.

Jika dulu hawa nafsu lebih banyak bermuara pada perbuatan buruk seperti mencuri, membunuh, merampok, dan lain sebagainya, kini pergeseran terjadi. Hawa nafsu online-lah yang mendominasi. Kata-kata kasar, makian, umpatan, menipu, menyebarkan berita bohong akan masuk di dunia maya tanpa batas.

Nah, pada perayaan Nyepi kali ini, dengan spirit untuk menahan diri dari hal-hal keduniawiaan dan bisa berujung pada sifat kebinatangan. Umat Hindu yang sedang beribadah saat ini akan mendapat nilai baru dalam kehidupannya dan menuju kehidupan lebih baik. Sementara umat nonhindu (saya tidak mempermasalahkan penyebutannya) juga barang tentu bisa mengambil spirit dari Nyepi ini.

Jika jempol biasa kita gunakan untuk menyebar fitnah, kabar bohong, umpatan, dan lain sebagainya,kok tidak ada salahnya mengganti dengan sesuatu yang lebih baik. 

Semisal, melihat laman donasi yang memberikan berbagai informasi mengenai saudara-saudara kita yang kekurangan. Jika biasanya jempol kita gunakan untuk melihat video-video bertendensi buruk, sesekali bisa digunakan untuk mendengarkan ceramah yang penuh kebaikan atau melihat disparitas kehidupan di sekitar kita. 

Disparitas yang menampilkan banyak kaum papa yang butuh uluran tangan. Dengan begitu, kita akan lebih menjadi manusia daripada menjadi hewan.

Selamat Hari Nyepi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun