Sebagai rasa syukur atas karunia itu, ia lantas mencari Musholla tempatnya mengadu kepada Sang Pencipta. Rumah ibadah itupun segera ia temukan. Dengan kondisi yang masih sepi, ia sangat gembira bisa sejenak melepas penat di sana.
![Fasilitas Musholla. - Dokumen Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/20/2-5bcb257a12ae9433332c2b42.jpg?t=o&v=555)
Kala aneka wahana ini benar-benar muncul ke permukaan, ia hanya berharap hutan ini tetap menjadi hutan yang apa adanya. Tanpa banyak dempulan yang berlebihan, hutan kota yang sederhana namun nyaman dikunjungi warganya adalah sebuah karunia.
![Anak kecilnya berfoto selfie. - Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/20/8-5bcb26ccc112fe5a660ddbe7.jpg?t=o&v=555)
![Beberapa fasilitas yang akan dibangun. - Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/20/1-5bcb26b36ddcae0c954b4775.jpg?t=o&v=555)
Ah sayang, waktu telah habis dan ia harus meluncur ke pinggiran kota itu. Semoga kesegaran hutan ini semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dan dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI