Sebagai rasa syukur atas karunia itu, ia lantas mencari Musholla tempatnya mengadu kepada Sang Pencipta. Rumah ibadah itupun segera ia temukan. Dengan kondisi yang masih sepi, ia sangat gembira bisa sejenak melepas penat di sana.
Fasilitas Musholla. - Dokumen Pribadi
Setelah selesai menghadap ke Sang Pencipta, ia kembali menjelajahi hutan kota ini. Beberapa fasilitas rupanya masih belum terbangun dengan baik. Mungkin saja, di akhir tahun ini segala wahana kebahagiaan itu akan segera rampung.Â
Kala aneka wahana ini benar-benar muncul ke permukaan, ia hanya berharap hutan ini tetap menjadi hutan yang apa adanya. Tanpa banyak dempulan yang berlebihan, hutan kota yang sederhana namun nyaman dikunjungi warganya adalah sebuah karunia.
Anak kecilnya berfoto selfie. - Dokumen pribadi
Beberapa fasilitas yang akan dibangun. - Dokumen pribadi
Sambil menatap Stadion Brawijaya yang berada di seberang hutan itu, ia kembali berharap hutan ini tak hanya sebentar muncul ke permukaan. Lalu, tenggelam bersama waktu karena senjakalanya seperti kesebelasan bola yang bernaung di sana, Persik Kediri.Â
Ah sayang, waktu telah habis dan ia harus meluncur ke pinggiran kota itu. Semoga kesegaran hutan ini semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dan dunia.
Lihat Trip Selengkapnya