Kegitan ini sebenarnya menjadi nyawa sekolah dalam upaya pengurangan sampah plastik dari kantin. Penilai Adiwayata akan menilai terlebih dahulu file RPP, Silabus, dan Kurikulum Sekolah sebelum menyentuh hal fisik.
Mereka akan tahu seperti apa gambaran yang akan dilakukan oleh sekolah dalam upaya mengurangi penggunaan plastik di dalam kantin ini. Grand design sekolah mengatasi hal ini adalah kunci.
Dibalik semua usaha itu, kembali lagi kepada peran guru dan orang tua dalam sebagai sumber teladan bagi siswa untuk melakukan kegiatan nol plastik di dalam kantin.
Jangan harap program ini bisa berhasil kala orang tua lebih sering mengajak anak ke minimarket daripada mengenalkan jajanan pasar. Jangan harap pula kepada guru yang jarang memberikan contoh dan pelajaran di kelas kepada siswa-siswinya untuk peduli kepada masalah ini.
Barangkali, para guru bisa mencontoh Cikgu Upin dan Ipin kala mereka berdarma wisata di hutan dengan membawa belak salad sehat yang akhirnya disukai oleh murid-muridnya.
Semuanya bergantung dari niat dan kuat. Berulang dan butuh waktu yang cukup sebelum program mulia ini bisa berhasil, baik oleh sekolah yang ikut kegiatan Adiwiyata maupun yang tidak.
Sekian, Salam lestari.
***
Sumber :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H