Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Teror Makanan Cepat Saji di Sebuah Sekolah Dasar

22 Mei 2018   20:30 Diperbarui: 22 Mei 2018   20:46 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

16.30

"Jeng, gimana. Apa kita jadi ke Finlandia?" saya lalu bertanya kembali.

"Ngapain? Mending ke Australi!" seru Bu Amel.

"Kalau mau ke Australi. Jam tiga tadi udah buka. Lah ini kok, tanda-tanda ikutan puasa Finlandia ya," saya tiba-tiba kok jadi sewot.

"Ya wes. Beli roti di Maret depan aja. Lumayan loh buat menggenjel perut," kata Bu Riska, tetua adat.

"Duh, gini ya nasib honorer. Tetep dari jaman Jepang," kata Bu Desti tiba-tiba.

"Kalau Jepang, namanya Keibodan," sungut saya. Tak mau ikut ngersula. Tapi ya dipikir ngenes juga. Uang segitu, mana cukup buat buka puasa? Heuheu.

CANDY FETTUCINIA RAVIOLIA

Aduh, nama anak ini kok Pizza sekali. Beli satu set pizza enak ini. Lima puluh ribu cukup tak ya.

"Kalau ke restoran cepat saji, pasti nanti ada diskon takjil!" tiba-tiba Bu Amel menyeletuk.

"Paling cuma dapat puding. Kecil lagi. Seharga parkir," kata Bu Desti. Duh ini orang perhitungan sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun