Mohon tunggu...
Ikrom Al Masobih
Ikrom Al Masobih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetap semangat dan jangan pernah menyerah

Pelajar di UIN K.H. Abdurrahman Wahid

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bullying dalam Kacamata Tafsir Misbah

21 Desember 2021   10:10 Diperbarui: 21 Desember 2021   10:16 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir-akhir ini bullying menjadi suatu permasalahan yang bisa dibilang cukup serius. Aktivitas bullying yang kerap terjadi akhir-akhir ini sangat meresahkan karena terjadi pada semua kalangan, tidak pandang anak kecil, remaja, dewasa bahkan sampai orang tua. Seringkali korbannya adalah anak yang cenderung lemah, pemalu, kurang PD, dan memiliki kekurangan fisik dan bisa menjadi bahan cacian serta ejekan.[1] Dizaman sekarang yang serba digital ini, media online kerap kali dijadikan sebagai sarana bullying, yang lebih parah, akhir-akhir ini bullying ini dilakukan kepada para ulama. Ketidaksenangan kita terhadap tokoh masyarakat, influencer, dan pejabat seringkali diungkapkan dalam bentuk cemoohan dengan menggunakan gambar yang mengejek (meme) untuk dipermalukan didepan public dan membuat kita merasa senang tanpa sedikitpun teringat di dalam benak kita dosa dari perbuatan bullying tersebut.[2]

 

Aktivitas bullying yang kerap kali terjadi ternyata menimbulkan beberapa dampak negatif bagi korbannya, dampak ini ternyata tidak hanya berakibat kepada mental sang korban, akan tetapi juga pada ujungnya berdampak juga kepada fisik korban. Lemah mental dan stress yang dialami korbannya dari aktivitas bullying ini berefek juga pda penurunan daya tahan tubuh korbannya, dan yang lebih parah di beberapa kasus, korban bullying ini sampai mengakibatkan kematian. Dengan melihat dampak yang fatal tersebut, alangkah lebih baik kita sebagai seorang muslim, mampu menjaga diri kita ketika bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesama manusia, sehingga tidak menimbulkan kerugian untuk orang lain serta diri sendiri.[3]

 

Pengertian bullying sendiri adalah suatu bentuk prilaku yang sengaja dilakukan oleh suatu seseorang kepada orang lain yang menjadi korbannya berupa prilaku tidak sopan dengan maksud merendahkan dan menjatuhkan mental sang korban. Prilaku bullying ini, bisa berwujud fisik, psikis serta verbal.[4] Aktivitas bullying yang biasa dilakukan berupa prilaku langsung (mengejek, memukul, mencela, dll) dan tidak langsung (menjauhkan suatu pihak yang berbeda). Kedua perbuatan itu baik secara langsung maupun tidak langsung sama sama memberikan dampak yang serius.[5]

 

Di dalam agama islam sendiri, bullying dipandang sebagai suatu perbuatan merendahkan orang lain, serta mencoba merendahkan mental korban, hal ini tentunya sangat dilarang keras dalam islam. Larangan berprilaku bullying ini juga dijelaskan langsung di dalam Al Qur'an surah al Hujurat ayat 11 sebagai berikut:

 

 

Asbabun Nuzul ayat ini berkaitan dengan prilaku kebiasaan suku Bani Tamim yang ketika bertandang ke nabi Muhammad Saw. kemudian mereka mengolok olok sahabat yang fakir miskin. Namun Riwayat lain menyebutkan bahwasanya ayat ini turun berkaitan beberapa wanita di Madinah yang pernah menegur Safiyyah binti Huyay dengan kata yang menyakiti qalbu. Adapula yang mengaitkan sebab turunnya ayat ini dengan situasi di Madinah, yang mana orang orang Ansar pada masa itu mempunyai banyak nama, yang seringkali mereka dipanggil oleh teman mereka dengan nama yang mereka tidak sukai.[6]

 

Didalam tafsir misbah karya M. Quraisy Shihab menafsirkan ayat ini sebagai berikut:

 

Allah memerintahkan kepada orang beriman untuk baik laki laki maupun perempuan untuk menghindari perbuatan mengolok-olok satu sama karena bisa juga terjadi yang diolok olok itu lebih baik dari yang mengolok olok lain serta dilarang mengejek dan memanggil nama dengan sebutan yang tidak baik. Dan menyapa dengan sapaan yang tidak baik adalah suatu bentuk kefasikan, namun Allah Swt. Menerima ampunan bagi mereka yang setelah melakukan itu lalu bertaubat, akan tetapi jika ada diantara mereka yang enggan bertaubat setelah mengetahui bahwa perbuatan itu suatu kedzaliman maka mereka disebut didalam ayat ini sebagai orang yang dzalim.[7]

 

Dalam surah al Hujurat ayat 11 ini secara tidak langsung telah memberikan larangan terhadap tindakan bullying baik yang dilakukan secara langsung maupun sembunyi-sembunyi. Hal ini berdasarkan akar kata () yang mempunyai arti mengolok-olok yang serupa dengan kasus bullying yang marak terjadi akhir akhir ini.[8] Dizaman sekarang untuk melakukan bullying sudah dimudahkan dengan dukungan teknologi mutakhir. Bullying yang kerap terjadi pada masa sekarang adalah menggunakan media online, sehingga antara pelaku dan korban tidak perlu berinteraksi secara tatap muka. Namun, bullying menggunakan sarana media online ini juga ternyata memiliki efek yang sama dengan bullying yang dilakukan secara langsung.

 

M. Quraisy Shihab didalam kitab tafsirnya Tafsir Misbah, menafsirkan kata () dengan arti tindakan yang mengejek kekurangan orang lain, baik dengan ucapan, perbuatan maupun perbuatan dengan niat menertawakan. Hal itu dikarenakan beliau didalam menafsirkan menggunakan teori semantic leksikal dan menggunakan kaidah ibrah bi umum al lafz la bikhusus al sabab pada asbabun nuzul.[9]

 

Ayat ini menerangkan secara jelas bahwa kita dilarang melakukan bullying karena bisa jadi yang dibullying itu lebih baik dari yang membully selain itu dengan membully secara tidak langsung kita juga telah menjatuhkan harga diri orang lain dan dikemudian hari bisa menimbulkan permusuhan dan pertikaian.[10] Membully yang dimaksud dalam ayat ini bukan hanya yang dilakukan di dunia nyata melainkan juga yang dilakukan di dunia maya. Aksi bullying yang dilakukan di dunia maya akan membuat mental korban menjadi down, dan seringkali menjadi enggan bermain sosial media. Seringkali setelah dibully sang korban akan merasa harga dirinya dilecehkan dan menimbulkan perasaan dendam dan marah yang begitu besar.

 

Untuk menghadapi maraknya bullying diberbagai lini kehidupan, Al Qur'an tentunya hadir memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Al Qur'an dalam menangani kasus ini memiliki berbagai solusi yang berlimpah. Dalam penanganannya juga memiliki penanganan yang berbeda antara pembully dengan korban. Untuk pelaku pembullyan hal pertama yang harus dilakukan adalah bertakwa kepad Allah Swt. Dan mendekatkan diri kepada-Nya. Sebagaimana termaktub di dalam QS. Al A'raf ayat 201. Karena dengan bertakwa dan lebih mendekatkan kepada Allah Swt. Kita akan semakin sadar bahwa hal tersebut merupakan perbuatan dosa dan ada pertanggungjawabannya kelak. Sedangkan untuk korban bullying solusi yang patut dilakukan adalah dengan bersabar sebagaimana termaktub dalam QS. Al Muzamil ayat 10.[11]

 

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwasanya Allah Swt. Melarang keras kepada orang mukmin saling mengolok olok, mengejek, membully, dan mencela satu sama lain. Hal ini dikarenakan bisa jadi yang diejek dan dibully itu lebih baik daripada yang membully. Dengan membully, sama saja kita telah merendahkan martabat manusia, sedangkan dalam islam semua manusia hakikatnya sama dimata Allah Swt. Kita harus saling menghargai satu sama lain dan sebisa mungkin untuk menghindari timbulnya pertikaian. Selain itu, tindakan bully juga masuk dalam perbuatan fasik yang akan mendapat balasan dari Allah Swt.

 

 

Daftar Pustaka

Astuti, Ponny Retno. 2008. Meredam Bullying: 3 Cara Efektif Menanggulangi Kekerasan pada Anak. Jakarta: Grasindo.

Hosen, Nadirsyah. 2017. Tafsir Qur'an di Medsos. Yogyakarta: Bunyan.

Kurnia, Imas. 2016. Bullying. Yogyakarta: Relasi Inti Media.

Pornawati, Erma. 2019. Bullying Perspektif Al Qur'an. Skripsi. Program Studi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir IAIN Salatiga

Shihab, M. Quraisy. 2002. Tafsir Misbah: Pesan, kesan dan keserasian al Qur'an. Tangerang: Lentera Hati.

Suwarto. 2008. Pengertian Bullying. Jakarta: Grasindo.

Tim Tafsir DEPAG. Al Qur'an dan Tafsirnya Jilid IX. (Semarang: Citra Effhar, 1993).

Departemen Agama RI. 2009. Al qur'an dan Tafsirnya.  edisi yang disempurnakan (Jakarta: Lembaga Percetakan Al Qur'an Departemen Agama.

Ashar, M. Amirudin. 2016.  Bullying Dalam Al Qur'an. Skripsi. Prodi Tafsir Hadis UIN Sunan Ampel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun