Pak Dirman mendekatkan wajahnya ke arah Dika dan berbisik, "Rahasia nasi goreng ini adalah... cinta dan doa."
Dika terdiam. Ia menatap Pak Dirman, berharap mendengar lebih, tetapi Pak Dirman hanya terkekeh kecil.
"Cinta dan doa, Pak? Maksudnya gimana?" tanya Dika, bingung.
Pak Dirman mengangkat bahu santai. "Ya, setiap saya masak, saya masukkan cinta dan doa agar yang makan selalu bahagia. Kalau soal bumbu, ya cuma garam, kecap, bawang, dan sebagainya. Tidak ada yang aneh, kan?"
Dika tertegun. Ia baru sadar bahwa dirinya sudah tertipu oleh ekspektasi yang ia buat sendiri. Namun, bukannya marah, ia malah tertawa.
"Pak Dirman, Anda hebat sekali! Saya kira rahasianya sesuatu yang rumit atau sulit ditemukan. Ternyata sederhana, tapi memang hasilnya luar biasa," ujar Dika sambil menjabat tangan Pak Dirman.
Keesokan harinya, Dika mengunggah vlog-nya dengan judul, "Rahasia Nasi Goreng Pak Dirman yang Mengguncang Dunia!" Dalam video itu, ia bercerita sambil tertawa tentang bagaimana ia tertipu oleh kesederhanaan Pak Dirman. Namun, pesan yang ia sampaikan justru membuat penonton tersentuh.
Sejak saat itu, warung nasi goreng Pak Dirman semakin ramai. Bukan hanya karena kelezatannya, tetapi juga karena kebijaksanaan sederhana yang ia ajarkan: hal terbaik dalam hidup sering kali berasal dari cinta dan ketulusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H