Malam itu, aku tidur dengan wajah yang penuh kengerian, dihantui oleh bayangan kepala yang tersenyum dengan menyeringai jahat. Pagi harinya, aku dan teman-temanku berkumpul dengan para tetua desa untuk mendengarkan cerita-cerita seram yang mengelilingi Lembah Mendongan. Ternyata, kisah horor yang mengiringi tempat itu tidak pernah habis, begitu pula ketakutan yang akan selalu menghantui malam-malamku. Beberapa kejadian seram pernah dialami orang-orang yang sebelumnya melewati lembah itu, mulai dari ada selendang merah cantik yang jika diambil akan mengikat leher, sekresek daging segar yang berubah jadi potongan tangan berbulu lebat, ular berkepala sebesar barongan, dan lain sebagainya.
Lembah Mendongan tetap menjadi misteri kelam, dan kisahku menjadi salah satu dari sekian banyak cerita menyeramkan yang semakin menambah keangkeran tempat itu.
Aku lantas janji kepada diriku sendiri untuk tidak sembarangan mengambil sesuatu di jalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H