Nah! Yang tampak dibelakangku (pada foto dan video diatas) itulah (biru berkotak-kotak) yang namanya photovoltaik.
Dilansir dari berbagai sumber, cara penggunaanya dibagi dua yaitu aktif dan pasif
- Aktif; menggunakan teknologi panel atau sel photovoltaik (panel tenaga surya) untuk mengumpulkan energi listrik. Ketika sel photovoltaik menyerap cahaya, maka akan ada pergerakan antara elektron di sisi positif dan negatif yang menciptakan arus listrik sehingga dapat digunakan sebagai energi bagi alat-alat elektronik.
- Pasif; dengan mengatur arah bangunan, menggunakan material yang menyerap panas dan desain bangunan yang secara alami memperlancar sirkulasi udara di dalam bangunan.
Kira-kira panel surya yang dibelakangku itu aktif apa pasif ya!
Pada negara yang sudah sangat peduli bumi seperti Swedia, Denmark dan Jepang, pemakaian listrik sudah memanfaatkan tenaga kincir angin dan panel surya. Sedangkan di Indonesia masih sedikit yang memanfaatkan kedua tenaga ini. Mudah-mudahan bisa diterapkan secara menyeluruh ya, mengingat listrik dari PLN pun sekarang belum bisa menjangkau seluruh pelosok daerah terutama daerah terpencil.
4. Mengolah Sampah
Hhm...Sadarkah kamu dari sampah mengeluarkan metana (salah satu gas rumah kaca) yang berbahaya? Dan sampah plastik tidak mudah terurai oleh alam, mungkin diperlukan waktu ratusan sampai ribuan tahun untuk membuatnya menjadi benar-benar terurai. Jika dibakar, plastik akan menghasilkan dioksin yang berbahaya bagi manusia karena dapat memicu kanker dan penyakit berbahaya lainnya. Jadi mengurangi sampah plastik dan daur ulang sampah harus diterapkan.
Daur ulang sampah dengan membuat kompos tidaklah sulit, bahan bakunya bisa didapat dari sampah organik rumah tangga ataupun sampah tanaman dan pohon di lingkungan. Kompos sangat baik untuk memupuki tanaman bahkan bisa dijual.
Kegiatan daur ulang sampah organik dan anorganik sudah bisa kita lihat di berbagai daerah, seperti di sebuah sekolah di Aceh Barat yang menyulap sampah menjadi barang kerajinan yang menarik dan berguna, seperti yang tampak pada video di bawah ini;
  Â
5. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi.
Yuk milenial lebih banyak menggunakan kendaraan umum khususnya untuk transportasi perkotaan, karena akan banyak mengurangi emisi gas CO dan CO2 yang dihasilkan. Selain itu, jika memungkinkan biasakan berjalan kaki atau menggunakan sepeda.