Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kiat Jitu agar Milenial Melek Finansial

10 November 2020   17:15 Diperbarui: 10 November 2020   18:09 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhubung Budi masih seorang pemula, konsultan keuangan menyarankan memilih produk keuangan yang berisiko kecil seperti tabungan dan deposito serta melakukan investasi secara bertahap. Misalnya jika punya sisa uang belanja bulan lalu, langsung masukkan ke dalam celengan khusus sampai jumlahnya mencukupi untuk ditabung di bank.

Jika bulan ini Budi mendapat bunga dari investasi deposito, maka putarlah kembali uang tersebut untuk investasi. Budi sebagai generasi milenial bisa memilih untuk langsung menaruh deviden, bunga deposito, dan hasil investasinya untuk masuk kembali ke dalam investasi yang dipilih. Jadi setiap bulan, dana tabungan, deposito atau investasi akan bertambah. Akibat baiknya, sumber keuangan alternatif pun akan turut bertambah.

Jika sumber keuangan alternatif turut bertambah dan berkembang, Budi juga sudah bisa memulai merencanakan investasi dalam bentuk properti berupa tanah, rumah atau bangunan. Jadi gunakan sebagian dana untuk membeli tanah atau membangun rumah untuk disewakan, membuat indekos atau toko kecil. Pastikan ketika memilih properti, tujuannya adalah untuk investasi jangka panjang.

Jenis investasi lain yang bisa dimulai bagi pemula seperti Budi adalah investasi logam mulia seperti emas. Gunakan sebagian dana yang tersedia (dapat diambil dari bunga deposito) untuk membeli logam mulia. Investasi seperti emas relatif stabil atau meningkat hasilnya. Milenial bisa memilih dalam bentuk batangan atau koin emas.

Apabila milenial bersedia menyisihkan gaji sebesar Rp.100 ribu saja per bulan, maka jumlah uang yang diinvestasikan pasti bertambah. Jika tidak, maka keinginan untuk menyejahterakan finansial hanya akan sebatas mimpi.

Sudah memiliki rencana keuangan, saatnya milenial mengenal produk keuangan atau instrumen investasi

Seperti membeli kendaraan, tentu perlu mencari tahu dahulu, kendaraan jenis apa yang sesuai kebutuhan dan kemampuan. Begitu pula dengan instrumen investasi yang akan menjadi kendaraan mencapai tujuan keuangan.

Mengenali dan mengetahui setiap jenis produk keuangan/investasi seperti yang Budi lakukan, sangat menentukan keberhasilan milenial dalam berinvestasi. Perhatikanlah masing-masing fungsinya dan pilihlah mana yang terbaik sesuai kebutuhan milenial dan profil risiko investasi.

Pengalaman dalam berinvestasi nantinya akan menentukan profil risiko. Manfaatnya membuat kita mengerti mengenai keuntungan serta risiko yang menyertai tiap jenis produk.

Ada banyak produk atau intrumen investasi yang ditawarkan oleh perbankan maupun Lembaga nonbank, tetapi tidak semua produk cocok bagi milenial. Saat memilih sebuah produk, kita menggunakan acuan perencanaan keuangan yang sudah kita buat. Apa yang menjadi prioritas? Apa tujuan investasi jangka pendek, menengah atau jangka panjang? Lalu apa keuntungan dari masing-masing produk tersebut bagi keuangan milenial?

Pertimbangan kedua adalah memilih lembaga perbankan yang memiliki reputasi bagus. Tidak ada salahnya membandingkan beberapa bank dengan pertimbangan beberapa faktor berikut seperti;

  • Tingkat suku bunga yang ditawarkan.
  • Tingkat keamanan.
  • Kemudahan transaksi, baik di bank maupun ATM.
  • Biaya administrasi yang dikenakan, hingga
  • Reputasi bank secara nasional.

Bank yang sehat adalah yang mampu bertahan dari krisis. Banyak bankir mendirikan bank hanya untuk kepentingan sesaat dan tidak memperhatikan perlindungan dana nasabah. Seperti kasus yang terjadi baru-baru ini, dimana seorang nasabah milenial harus kehilangan uang yang berjumlah sekitar 20 milyar yang ia tabung selama lima tahun terakhir. Uang itu disimpan dalam dua rekening terpisah dengan rincian sekitar 15 milyar dan 5 milyar. Miris-nya lagi ternyata rekening koran yang diberikan selama ini kepada nasabah ternyata palsu. Diduga tersangka merupakan kepala cabang dari bank tempat ia menabung.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun