Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Mio S Isyana Jadi Pilihan Sang Montir Tua dan Istri

26 Desember 2017   20:41 Diperbarui: 26 Desember 2017   22:27 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yamaha," jawab Bu Zainab spontan.

"Kita akan membelinya secara tunai agar tidak pusing lagi memikirkan cicilan. Harga tunai biasanya lebih murah dibandingkan kredit," ujar Pak Bukhari.

Pak Bukhari dan istri ditempat usaha bengkel milik mereka. (foto dok pri).
Pak Bukhari dan istri ditempat usaha bengkel milik mereka. (foto dok pri).
***

Pak Bukhari dan istri pun datang ke sebuah dealer atau showroom Yamaha yang ada di kota Meulaboh Aceh. Petugas dealer/customer service (CS) laki-laki menyilakan calon pembelinya agar duduk di kursi yang ada di depan mejanya.

"Ada yang bisa dibantu Pak?" Tanya CS itu ramah.

"Istri saya mau cari sepeda motor."

"Benar Dik, saya maunya memiliki skuter matic keluaran terbaru yang cocok untuk keperluan kerja, jalan-jalan dan antar jemput cucu," sebut Bu Zainab.

"Disamping itu, irit bahan bakar, bagasi yang luas, lampu yang terang, tapak pijakan kaki yang besar, anti maling dan mudah dikendarai dimana saja terutama saat macet." Jelas Pak Bukhari menambahkan kepada CS  itu,

Mendengar apa yang dikatakan bapak/ibu Bukhari, sang CS pun mengangguk-angguk, lalu menuntun keduanya memasuki ruang koleksi. Sang CS akhirnya memperkenalkan skuter matic Mio S kepada mereka.

"Segala keinginan bapak dan ibu tadi, ada pada Mio S Isyana ini," ujar sang CS sambil memberikan brosur Mio S bergambar Isyana dan secarik kertas yang berisi segala keunggulan Mio S kepada Bapak dan Ibu Bukhari.

"Kenapa dibilang Mio S Isyana ya?" Tanya Bu Zainab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun