1. Masukkan cairan hasil saringan fermentasi ke dalam drum lain yang didesain sebagai penguap (evaporator).
2. Masak di atas perapian pada suhu 78- - 100 C hingga uapnya keluar menuju alat destilasi.
3. Uap yang dihasilkan dikondensasikan sehingga uap etanol menjadi etanol kembali.
4. Bioetanol yang dihasilkan memiliki kadar sekitar 95 % dan belum dapat dijadikan sebagai bahan bakar.
5. Tambahkan kapur  tohor (CaCO3) atau zeolite agar diperoleh etanol murni dengan kadar 99 %.
Keunggulan Bioetanol Dibanding Bahan Bakar Lain
1.Bahan bakar Bioetanol memiliki bilangan oktan tinggi yang mencegah letupan saat pembakaran.
2. Hasil pembakaran Bioetanol lebih bersih dan dingin karena mengandung oksigen, sehingga emisi karbon monoksida (CO) yang dihasilkan rendah dan memperpanjang usia mesin.
3. BioEtanol memiliki efisiensi yang tinggi dan dapat meningkatkan energi.
4. Bioetanol menjadi sumber energi yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, dan menguntungan secara ekonomi terutama buat petani dan  industri.
5. Bioetanol dapat juga digunakan atau dicampur langsung bersama Bensin. Efisiensi Bensin akan meningkat sebesar 10 % dengan pencampuran Bensin dan Etanol dengan rasio 60:40.