Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menu Glamour's KFC Zuper Krunch dan Bocah Lelaki Malang

5 Juni 2017   01:19 Diperbarui: 5 Juni 2017   01:53 2055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar promosi Zuper Krunch yang ada di gerai KFC kota Meulaboh, (foto dok pri).

“Aduh dik maaf, di sini tidak boleh ada gratisan,” sahut kasir wanita itu.

Bocah kecil imut itu tampak sedih dan menggeleng. Beberapa detik kemudian datang satpam yang sepertinya ingin membawa anak itu keluar.

Melihat kejadian itu, hati saya sedikit bergejolak. Tanpa berfikir panjang lagi saya langsung berujar ke arah satpam itu.

“Tunggu..!” ujarku sambil menghampiri bocal lelaki itu.

“Siapa namamu dik?” tanyaku lembut kepada si bocah.

“Aziz bang,” sahut bocah malang itu.

“Kamu ada puasa..?” Tanyaku dan bocah itu mengangguk

Ayah dan Ibu mana..?” Tanyaku lagi

“Ayah,… sudah lama nggak pulang!” tuturnya sambil melukis wajahnya dalam hatiku. Saya pun langsung memberikan 1 paket Zuper Krunch untuk bocah itu dan berujar,

“Ini buat kamu, seperti yang kamu inginkan, dan jangan lupa sekolah ya,,! Tuturku. Bocah itu mengangguk lagi dengan pelan sambil memegang bungkusan yang kuberikan di tangan kanannya. Ia berucap terima kasih, lalu berlari meninggalkanku. Di antara sedih, saya masih bisa tersenyum menyaksikan tingkah laku bocah kecil itu. Saya merasa bersyukur karena bisa membuat anak kecil itu bahagia, apalagi di bulan yang penuh berkah ini.

Saya merasa senang bisa membuat bocah malang itu bahagia. (Foto dok pri).
Saya merasa senang bisa membuat bocah malang itu bahagia. (Foto dok pri).
Sejenak para pengunjung yang tadi tampak riuh menjadi terdiam melihat apa yang terjadi antara aku dengan bocah lelaki itu. Lalu kumandang azan mangrib bergema menandakan waktu shalat tiba. Dari jauh kepandang bocah malang itu. Dia memakai sandal jepit yang kusam. Sudah bisa ditebak jika bocah yang sedang sendiri itu dari kalangan bawah. Aku kembali ke meja makan, kupejamkan mataku, kutarik napas dalam-dalam sembari membereskan hidangan yang berserakan. Kuseka air mata yang menggantung di pipiku, lalu segera beranjak untuk masuk ke sebuah mushalla meninggalkan ruang makan pengunjung KFC yang tadinya penuh riuh dan tawa itu berubah menjadi hening dan diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun