Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Marniati, Penderita Thalassemia yang Sembuh dengan Buah Mengkudu

8 Mei 2017   00:40 Diperbarui: 8 Mei 2017   12:48 25486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Alhamdulillah makin lama makin baik, hingga 6 bulan setelah minum jus mengkudu dan makan rebusan daun papaya, buang air besar dan kecil sudah lancar lagi dan sesak nafasnya pun mulai hilang, dan yang lebih mengagetkan kami, benjolan di tubuh Marniati makin hari makin mengecil secara serentak.” Ucap pak Zainal bersyukur akan kesembuhan anaknya.

Wah! pohon superhero ini (Mengkudu) ternyata ampuh mengatasi berbagai penyakit, utamanya Thalassemia. (sehatcenter.com)
Wah! pohon superhero ini (Mengkudu) ternyata ampuh mengatasi berbagai penyakit, utamanya Thalassemia. (sehatcenter.com)
Rebusan daun Pepaya ternyata juga ampuh mengatasi berbagai penyakit, utamanya Thalassemia. (Manfaat.co.id)
Rebusan daun Pepaya ternyata juga ampuh mengatasi berbagai penyakit, utamanya Thalassemia. (Manfaat.co.id)
“Iya saya benar-benar sembuh. Benjolan di tubuh saya perlahan-lahan hilang, rambut yang rontok tumbuh kembali, begitu juga dengan kulit saya yang sempat menghitam akibat kemoterapi-pun normal kembali, alhamdulillah ya Tuhan.” Ujar Marnaiti mengucap syukur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan-nya lewat buah dari pohon mengkudu dan daun dari pohon pepaya.

Keluarga Pak Zainal. Marniati (paling kanan bercelana merah) usai menjalani tes laboratorium di rumah sakit yang menunjukkan kesehatannya berangsur normal setelah mengkonsumsi jus mengkudu dan rebusan daun pepaya selama 6 bulan. (dok pri).
Keluarga Pak Zainal. Marniati (paling kanan bercelana merah) usai menjalani tes laboratorium di rumah sakit yang menunjukkan kesehatannya berangsur normal setelah mengkonsumsi jus mengkudu dan rebusan daun pepaya selama 6 bulan. (dok pri).
Sekarang Marniati telah benar-benar sembuh berkat doa keluarga dan si pohon superhero (Mengkudu dan Pepaya). Hal ini pun telah dibuktikan dengan tes laboratorium di sebuah rumah sakit yang cukup terkenal di Banda Aceh. Dari hasil tes menunjukkan kadar hemoglobin Marnaiti melonjak ke angka 10, yang berarti kesehatannya berangsur normal setelah mengkonsumsi jus buah mengkudu dan rebusan daun pepaya sebagai pengobatan penyakit Thalassemia.

Sekarang Marniati sudah ceria lagi dan bermain dengan teman-teman, setelah sembuh dari thalassemia. (dok pri).
Sekarang Marniati sudah ceria lagi dan bermain dengan teman-teman, setelah sembuh dari thalassemia. (dok pri).

Kata Para Dokter Tentang Thalassemia

Darah merupakan elemen penting bagi tubuh manusia yang berperan utama sebagai pengangkut oksigen. Di samping itu, cairan merah ini juga berfungsi sebagai penyuplai nutrisi serta mengandung berbagai penyusun sistem imun guna meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan virus atau bermacam penyakit. Lalu bagaimana jika elemen penting yang satu ini mengalami gangguan atau kelainan seperti Thalassemia? Inilah poin-poin penting penjelasan atau komentar dari para dokter spesialis thalassemia yang saya himpun dari berbagai sumber.

“Thalasemia merupakan penyakit gangguan darah dimana terjadi kelainan pada protein sel darah merah (Hemoglobin/Hb) yakni tidak berfungsi secara normal. Akibatnya Hemoglobin mudah rapuh, pecah dan dihancurkan, sedangkan tubuh belum sempat membuat hemoglobin yang baru. Seperti diketahui hemoglobin inilah yang memberikan warna merah pada darah dan bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini pulalah yang menyebabkan seseorang yang menderita thalassemia memerlukan transfusi darah rutin, karena darah yang ada terus menerus dihancurkan, yang akan menyebabkan anemia (kekurangan sel darah merah).  Saat seseorang mengalami anemia, darah tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh, sehingga gejala yang muncul berupa lemah, lesu, berkunang-kunang, pusing, tampak pucat hingga kesulitan untuk bernafas (sesak).

Sumber; thalasemia.org
Sumber; thalasemia.org
“Thalassemia disebabkan oleh mutasi gen pada DNA dari sel-sel yang membuat hemoglobin. Lebih banyak gen yang bermutasi, maka akan lebih parah jenis thalassemianya. Mutasi inilah yang menyebabkan thalassemia mengganggu produksi hemoglobin normal dan menyebabkan kadar hemoglobin yang rendah akibat tingginya kerusakan sel darah merah. Jika hal ini terus berlanjut, maka akan menyebabkan anemia. Namun belum diketahui secara pasti kenapa mutasi bisa terjadi.”

“Dari penyebab di atas, dapat diketahui jika Thalasemia merupakan penyakit genetik (menurun). Artinya resiko penyakit ini diturunkan dari orang tua, paling tidak terdapat salah satu dari orang tua yang menderita thalassemia.  Jadi bila ada pasangan orang (kedua orang tua) yang memiliki gen pembawa thalassemia menikah, maka resiko atau peluang anak-anak mereka menderita thalassemia sangatlah besar atau semakin tinggi.”

Sumber: thalasemia.org
Sumber: thalasemia.org
“Gejala dari thalassemia tergantung dari jenis thalassemia. Pada thalassemia minor tanpa disertai gejala apapun dan tidak diketahui, namun dapat membawa bakat thalassemia. Sedangkan pada thalassemia mayor, membutuhkan transfusi darah seumur hidup dan menimbulkan gejala seperti yang Marniati alami. Efek samping dari transfusi darah terus menerus antara lain: Penumpukan besi pada jaringan tubuh (hemosiderosis) dan resiko penularan penyakit infeksi seperti hepatitis B, C, HIV.”

“Hingga saat ini thalassemia belum dapat disembuhkan karena penyebabnya adalah genetik. Yang dapat dilakukan adalah dengan rutin berobat agar thalassemia tidak sampai komplikasi ke berbagai organ yang lain seperti jantung, limpa, tulang, dan lain-lain. Pencegahan terbaik adalah tidak menikah dengan seseorang yang memiliki keturunan riwayat penyakit thalassemia.”

“Bagi pasangan yang akan menikah, dianjurkan untuk memeriksakan darah agar mengetahui apakah ada penyakit keturunan. Jika kedua orang tua merupakan karier (pembawa) thalasemia, dengan berat hati dianjurkan untuk tidak mempunyai anak. Atau jika memang akhirnya memiliki anak dan menderita Thalasemia, maka seumur hidup anak memerlukan transfusi darah atau kemungkinan lain anak akan meninggal dalam kandungan ibu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun