“Alhamdulillah makin lama makin baik, hingga 6 bulan setelah minum jus mengkudu dan makan rebusan daun papaya, buang air besar dan kecil sudah lancar lagi dan sesak nafasnya pun mulai hilang, dan yang lebih mengagetkan kami, benjolan di tubuh Marniati makin hari makin mengecil secara serentak.” Ucap pak Zainal bersyukur akan kesembuhan anaknya.
Kata Para Dokter Tentang Thalassemia
Darah merupakan elemen penting bagi tubuh manusia yang berperan utama sebagai pengangkut oksigen. Di samping itu, cairan merah ini juga berfungsi sebagai penyuplai nutrisi serta mengandung berbagai penyusun sistem imun guna meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan virus atau bermacam penyakit. Lalu bagaimana jika elemen penting yang satu ini mengalami gangguan atau kelainan seperti Thalassemia? Inilah poin-poin penting penjelasan atau komentar dari para dokter spesialis thalassemia yang saya himpun dari berbagai sumber.
“Thalasemia merupakan penyakit gangguan darah dimana terjadi kelainan pada protein sel darah merah (Hemoglobin/Hb) yakni tidak berfungsi secara normal. Akibatnya Hemoglobin mudah rapuh, pecah dan dihancurkan, sedangkan tubuh belum sempat membuat hemoglobin yang baru. Seperti diketahui hemoglobin inilah yang memberikan warna merah pada darah dan bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini pulalah yang menyebabkan seseorang yang menderita thalassemia memerlukan transfusi darah rutin, karena darah yang ada terus menerus dihancurkan, yang akan menyebabkan anemia (kekurangan sel darah merah). Saat seseorang mengalami anemia, darah tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh, sehingga gejala yang muncul berupa lemah, lesu, berkunang-kunang, pusing, tampak pucat hingga kesulitan untuk bernafas (sesak).
“Dari penyebab di atas, dapat diketahui jika Thalasemia merupakan penyakit genetik (menurun). Artinya resiko penyakit ini diturunkan dari orang tua, paling tidak terdapat salah satu dari orang tua yang menderita thalassemia. Jadi bila ada pasangan orang (kedua orang tua) yang memiliki gen pembawa thalassemia menikah, maka resiko atau peluang anak-anak mereka menderita thalassemia sangatlah besar atau semakin tinggi.”
“Hingga saat ini thalassemia belum dapat disembuhkan karena penyebabnya adalah genetik. Yang dapat dilakukan adalah dengan rutin berobat agar thalassemia tidak sampai komplikasi ke berbagai organ yang lain seperti jantung, limpa, tulang, dan lain-lain. Pencegahan terbaik adalah tidak menikah dengan seseorang yang memiliki keturunan riwayat penyakit thalassemia.”
“Bagi pasangan yang akan menikah, dianjurkan untuk memeriksakan darah agar mengetahui apakah ada penyakit keturunan. Jika kedua orang tua merupakan karier (pembawa) thalasemia, dengan berat hati dianjurkan untuk tidak mempunyai anak. Atau jika memang akhirnya memiliki anak dan menderita Thalasemia, maka seumur hidup anak memerlukan transfusi darah atau kemungkinan lain anak akan meninggal dalam kandungan ibu.”