Mohon tunggu...
Ikhwan Fauzi
Ikhwan Fauzi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa ilmu komunikasi universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Karakter sebagai Solusi Krirssis Moral Generasi Bangsa

17 Januari 2023   08:51 Diperbarui: 17 Januari 2023   09:26 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Karakter Sebagai Solusi Krisis Moral Generasi Bangsa

Nama: M.Ikhwan Fauzi

Nim: 2200030395

Indonesia dikenal sebagai negara yang ramah tamah. Etika dan tata krama yang baik sangat dikunjungi tinggi dalam negara ini. Masyarakat harus terus mempertahankan kebiasaan baik tersebut agar nilai-nilai etika dan sopan santun tetap terjaga dan lestari. Namun, dengan laju perkembangan dan perubahan teknologi informasi yang sangat cepat berdampak buruk bagi sikap masyarakat terutama remaja. 

Krisis moral remaja merupakan masalah yang meluas dan harus segera diselesaikan karena dapat mengancam kehidupan mereka sendiri dan masa depan bangsa. Krisis moral juga dapat dikategorikan sebagai masalah yang cukup kompleks sehingga perlu ditangani dengan cara yang tepat sesegera mungkin. Misalnya, perilaku menyimpang moral dalam kegiatan sehari-hari yakni, sikap tidak sopan kepada guru dan tidak menghormati orang tua, tidak menghormati peraturan sekolah, berbahasa kasar, seks bebas, pergaulan bebas di kalangan remaja dan lain-lain. Bisa dilihat di sebagian besar media, saat ini banyak anak-anak dan remaja yang sudah luntur akhlaknya.

Masalah krisis moral yang sedang berlangsung saat ini berdampak cukup negatif terhadap kehidupan masyarakat dan negara. Dekadensi moral yang tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi harus diimbangi dengan pendikan moral yang baik. Sehingga kemajuan perkembangan terhadap informasi dan komunikasi saat ini dapat diimbangi dengan moral anak bangsa yang berkualitas.

Tidak hanya itu, pesatnya kecepatan informasi dan telekomunikasi juga menciptakan suatu kecenderungan yang menyebabkan turunnya nilai-nilai pelestarian budaya. Oleh karena itu, sangat penting bagi generasi muda untuk mengoptimalkan kesadarannya dan memiliki rasa nasionalisme yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Ada beberapa contoh krisis moral dalam aktivitas generasi muda yang menunjukkan penurunan karakter antara lain: tawuran antar pelajar, balapan liar, kurang toleransi, dan lain-lain. Tindakan seperti menggertak, mencuri bahkan membunuh juga sudah biasa terjadi di kalangan anak muda sekarang. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya pengawasan atau perlindungan orang tua sekolah dan guru untuk membimbing generasi muda agar tidak terjerumus pada perilaku menyimpang.

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah penurunan pendidikan karakter adalah dengan memberikan penerapan pendidikan karakter kepada generasi muda, khususnya siswa TK, SD, SMP dan SMA serta perguruan tinggi. Dengan terselenggaranya pendidikan, bangsa dapat mempersiapkan generasi muda yang berkualitas dan berkualitas untuk masa depan yang lebih cerah.

Selain penerapan pendidikan karakter kepada generasi muda, lingkungan merupakan faktor yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak bangsa. Lingkungan keluarga merupakan tempat paling dasar bagi pembentukan karakter anak. 

Keluarga memiliki peran sebagai pengawas sosial, keluarga harus memberikan pemahaman kepada seluruh anggotanya tentang perannya di dalam dan di luar rumah atau di masyarakat. Keluarga merupakan aktor sosial pertama dan terpenting dalam menanamkan nilai-nilai sosial, moral dan budaya yang baik. Maka dari itu, orang tua memegang peranan penting dalam pendidikan karakter dalam anak, jika orang tua jujur dan ikhlas Fmaka akan melahirkan anak yang berakhlak baik, santun dan penurut. 

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya krisis moral remaja. Remaja harus mendengarkan lebih banyak nasihat dan dorongan dari keluarga, guru dan teman untuk mendorong remaja membentuk hubungan yang lebih baik.

Kaum muda harus bisa menjauhkan diri dari hal-hal negatif yang menyertai kenakalan remaja. Lingkungan juga harus memberikan dukungan moril agar remaja tidak terjerumus dalam kenakalan remaja. Baik pemerintah, guru dan orang tua hendaknya memberikan pembinaan yang baik dan interaktif kepada generasi muda, serta membimbing generasi muda pada kegiatan-kegiatan positif yang lebih bermanfaat.

Selain itu, Kemendikbud juga merumuskan 18 nilai karakter yang harus dihayati oleh remaja. Adapun 18 nilai karakter menurut Kemendikbud adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, tekun, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, nasionalisme, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, cinta membaca, perlindungan lingkungan, kepedulian sosial dan bertanggung Jawab. 

Membangun karakter suatu bangsa memerlukan pembentukan perilaku siswa yang diwujudkan melalui penalaran, orientasi nilai dan implementasi nilai-nilai yang mengandung karakter untuk mengembangkan perilaku siswa melalui pengajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun