Pendidikan Karakter Sebagai Solusi Krisis Moral Generasi Bangsa
Nama: M.Ikhwan Fauzi
Nim: 2200030395
Indonesia dikenal sebagai negara yang ramah tamah. Etika dan tata krama yang baik sangat dikunjungi tinggi dalam negara ini. Masyarakat harus terus mempertahankan kebiasaan baik tersebut agar nilai-nilai etika dan sopan santun tetap terjaga dan lestari. Namun, dengan laju perkembangan dan perubahan teknologi informasi yang sangat cepat berdampak buruk bagi sikap masyarakat terutama remaja.Â
Krisis moral remaja merupakan masalah yang meluas dan harus segera diselesaikan karena dapat mengancam kehidupan mereka sendiri dan masa depan bangsa. Krisis moral juga dapat dikategorikan sebagai masalah yang cukup kompleks sehingga perlu ditangani dengan cara yang tepat sesegera mungkin. Misalnya, perilaku menyimpang moral dalam kegiatan sehari-hari yakni, sikap tidak sopan kepada guru dan tidak menghormati orang tua, tidak menghormati peraturan sekolah, berbahasa kasar, seks bebas, pergaulan bebas di kalangan remaja dan lain-lain. Bisa dilihat di sebagian besar media, saat ini banyak anak-anak dan remaja yang sudah luntur akhlaknya.
Masalah krisis moral yang sedang berlangsung saat ini berdampak cukup negatif terhadap kehidupan masyarakat dan negara. Dekadensi moral yang tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi harus diimbangi dengan pendikan moral yang baik. Sehingga kemajuan perkembangan terhadap informasi dan komunikasi saat ini dapat diimbangi dengan moral anak bangsa yang berkualitas.
Tidak hanya itu, pesatnya kecepatan informasi dan telekomunikasi juga menciptakan suatu kecenderungan yang menyebabkan turunnya nilai-nilai pelestarian budaya. Oleh karena itu, sangat penting bagi generasi muda untuk mengoptimalkan kesadarannya dan memiliki rasa nasionalisme yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Ada beberapa contoh krisis moral dalam aktivitas generasi muda yang menunjukkan penurunan karakter antara lain: tawuran antar pelajar, balapan liar, kurang toleransi, dan lain-lain. Tindakan seperti menggertak, mencuri bahkan membunuh juga sudah biasa terjadi di kalangan anak muda sekarang. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya pengawasan atau perlindungan orang tua sekolah dan guru untuk membimbing generasi muda agar tidak terjerumus pada perilaku menyimpang.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah penurunan pendidikan karakter adalah dengan memberikan penerapan pendidikan karakter kepada generasi muda, khususnya siswa TK, SD, SMP dan SMA serta perguruan tinggi. Dengan terselenggaranya pendidikan, bangsa dapat mempersiapkan generasi muda yang berkualitas dan berkualitas untuk masa depan yang lebih cerah.
Selain penerapan pendidikan karakter kepada generasi muda, lingkungan merupakan faktor yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak bangsa. Lingkungan keluarga merupakan tempat paling dasar bagi pembentukan karakter anak.Â
Keluarga memiliki peran sebagai pengawas sosial, keluarga harus memberikan pemahaman kepada seluruh anggotanya tentang perannya di dalam dan di luar rumah atau di masyarakat. Keluarga merupakan aktor sosial pertama dan terpenting dalam menanamkan nilai-nilai sosial, moral dan budaya yang baik. Maka dari itu, orang tua memegang peranan penting dalam pendidikan karakter dalam anak, jika orang tua jujur dan ikhlas Fmaka akan melahirkan anak yang berakhlak baik, santun dan penurut.Â