-. Relevansi Pasar: Menininjau apakah merek atau paten masih relevan di pasar saat ini. Inovasi atau perubahan pasar bisa mempengaruhi nilai aktiva tak berwujud.
Intinya, dengan melakukan analisis menyeluruh terhadap setiap jenis aktiva ini, maka perusahaan dapat lebih memahami potensi permasalahan dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan finansialnya.
Kemudian, mengapa perusahaan selalu memperhatikan aktiva daripada pasiva ? hal ini terjadi karena aktiva lebih condong pada potensi pertumbuhan, produktivitas, dan kesehatan keuangan yang lebih baik dibandingkan pasiva. Mengapa demikian? karena pasiva berperan penting sebagai sumber dana, pengelolaan yang berlebihan terhadap kewajiban dapat meningkatkan risiko finansial. Adapun peran aktiva dalam perusahaan yaitu :
1. Sumber Daya Ekonomi: Aktiva ini mencakup semua sumber daya yang dimiliki perusahaan yang dapat memberikan manfaat ekonomi di masa depan, seperti kas, piutang, dan aset tetap. hal Ini mencerminkan potensi produktivitas dan profitabilitas pada perusahaan.
2. Pengelolaan Risiko: Dengan memiliki berbagai jenis aktiva, perusahaan dapat mengelola risiko investasi lebih baik.
3. Pendapatan dan Pertumbuhan: Aktiva berfungsi sebagai alat untuk menghasilkan pendapatan, baik melalui operasi bisnis sehari-hari maupun investasi jangka panjang. Jadi, dengan kepemilikan aset yang tepat memungkinkan bagi perusahaan untuk tumbuh dan berinvestasi dalam proyek baru.
4. Kesehatan Keuangan: Memahami dan memantau aktiva sangat penting untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Keseimbangan antara aktiva dan pasiva menunjukkan stabilitas finansial, di mana terlalu banyak utang (pasiva) dapat meningkatkan risiko keuangan.
Contohnya : Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang merupakan salah satu bank dengan total aset terbesar di Indonesia, mencapai Rp1,42 triliun pada akhir tahun 2019. Fokus pada pengelolaan aktiva lancar dan tetap membantu bank ini dalam menjaga likuiditas dan stabilitas finansialnya
Disetiap perusahaan, kas merupakan aktiva yang paling lancar diantara aktiva-aktiva lainnyayang dimiliki perusahaan. Untuk itu perusahaan harus dapat mengoptimalkan kas sebaik mungkinuntuk dapat bergerak dengan baik. Adapun mengenai fungsi kas pada perusahaan yaitu sebagai berikut :
1. Alat Pembayaran : Apabila kas digunakan sebagai alat untuk membayar berbagai biaya operasional, seperti gaji karyawan, pembelian bahan baku, dan pembayaran tagihan lainnya. Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur memerlukan kas untuk membeli bahan baku agar dapat memproduksi barang. Tanpa kas yang cukup, perusahaan tidak dapat menjalankan operasionalnya dengan lancar
2. Likuiditas: Apabila kas memberikan likuiditas yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban keuangan dan membayar tagihan tepat waktu. Memiliki kas yang cukup memastikan bahwa perusahaan dapat menjalankan operasional sehari-hari tanpa hambatan. Contohnya, jika sebuah perusahaan harus membayar utang jangka pendek atau biaya mendesak lainnya, memiliki kas yang cukup memastikan bahwa kewajiban tersebut dapat dipenuhi tepat waktu tanpa menimbulkan masalah cash flow.
3. Pengendalian Keuangan: Dengan memantau aliran kas masuk dan keluar, perusahaan dapat mengelola pengeluaran dan mencegah kebocoran dana. Pengelolaan kas yang baik itu dapat membantu menjaga integritas finansial dan meminimalkan risiko kerugian.
4. Indikator Kesehatan Keuangan: Saldo kas yang positif dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dan mengelola pengeluaran dengan baik. Sebaliknya, jika saldo kas yang menurun dapat mengindikasikan masalah dalam pengelolaan keuangan.
5. Penanggulangan Darurat: Kas yang mencukupi memberikan perlindungan bagi perusahaan dalam menghadapi situasi darurat atau kebutuhan mendesak, seperti perbaikan peralatan atau krisis finansial. Misalnya, jika terjadi kerusakan peralatan penting di pabrik, perusahaan dapat segera menggunakan dana kas untuk melakukan perbaikan tanpa harus mencari pinjaman atau menunda produksi
6. Pengembangan dan Pertumbuhan: Memiliki kas yang cukup memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi dalam pengembangan produk baru, ekspansi pasar, atau inisiatif strategis lainnya, yang penting untuk pertumbuhan jangka panjang. Contohnya, sebuah startup teknologi mungkin menggunakan dana kas untuk mengembangkan produk baru atau memperluas timnya guna meningkatkan kapasitas produksi