Mohon tunggu...
ikhsan tri khoirul
ikhsan tri khoirul Mohon Tunggu... Guru - Guru / Penulis

Menulis suatu spirit dalam menjalani kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Tajwid Bacaan Mad Thobi'i Melalui Metode Drill

10 Oktober 2024   10:34 Diperbarui: 10 Oktober 2024   10:36 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Tajwid Bacaan Mad Thobi'I Melalui Metode Drill

Ikhsan Tri Khoirul

UIN Raden Mas Said Surakarta

ikhsantrikhoirul@gmail.com

 

ABSTRAK
Pembacaan Al-Qur'an dengan tajwid yang benar merupakan salah satu tujuan pembelajaran agama Islam. Salah satu hukum bacaan yang seringkali menjadi kendala bagi siswa adalah hukum mad thobi'i. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode drill dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tersebut. Penelitian ini melibatkan siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan (TKR) 6 sebagai subjek penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test post-test control group design. Data dikumpulkan melalui tes bacaan Al-Qur'an sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan metode drill dengan kelompok kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa metode drill efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam menerapkan hukum bacaan mad thobi'i.

Kata Kunci : Metode Pembelajaran Drill, Hasil Belajar, Hukum Bacaan Mad Thobi'i.

PENDAHULUAN

Kalau kita melihat fenomena keadaan kondisi siswa di SMK Binapatra 1 Sukoharjo , bawasanya keadaan siswanya Sebagian masih ada yang belum melaksanakan ajaran Islam dengan baik bahkan ada yang belum bisa melaksanakan ibadah sholat dan belum bisa membaca Al Qur'an dengan benar. Kurangnya minat siswa di dalam mempelajari membaca Al Qur'an , ada siswa yang membacanya masih terbata bata dan ada juga siswa yang belum bisa membaca Al Qur'an dan bahkan ada yang masih taraf belajar membaca iqro'. Di lihat dari latar belakang siswa siswi SMK Bina Patria 1 Sukoharjo , yang merupakan sekolahan swasta, ada beberapa siswa yang dari asal SMP nya di dalam membaca Al Quran masih terbata bata, dan bahkan ada juga yang masih taraf belajar membaca Iqro'

Dari fenomena-fenomena dan gejala-gejala di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam membaca Al Qur'an masih rendah. Hal ini dikarenakan guru menciptakan suasana yang kurang menyenangkan dan kurang tepat dalam penerapan metode pembelajaran selain itu juga dipengaruhi oleh latar belakang siswa yang pada saat sekolah dasar belum bisa membaca Al Qur'an. Akibatnya kemampuan membaca Al Qur'an masih rendah. Dalam hal ini guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mempersiapkan pelajaran yang akan dikembangkan. Hal ini tentunya akan mempengaruhi motivasi siswa untuk belajar lebih rajin sehingga memperoleh hasil belajar yang tinggi. Selain itu, guru harus pandai memilih jenis strategi pembelajaran yang relevan dengan materi yang akan disampaikan. Salah satunya yang paling efektif adalah dengan mengunakan metode drill.

Djamarah dan zein telah menyatakan bahwa "drill" adalah latihan dan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu yang bertujuan untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Lebih dari itu diharapkan agar pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajari itu menjadi permanen, mantap dan dapat dipergunakan setiap saat oleh yang bersangkutan.

Kelebihan dan Kekurangan Metode driil, Keunggulan metode drill adalah sebagai berikut : Siswa akan memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dipelajari, Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa siswa yang berhasil dalam belajarnya telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak kemudian hari, Guru lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan mana siswa yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan  tindakan  dan  perbuatan siswa disaat berlangsungnya pengajaran. Di lihat dari fakta observasi di lapangan dan dengan mendengar dari peryataan bapak ibu guru di kelas dan berdiskusi dengan beberapa guru yang mengajar Pendidikan Agama islam yang lainya, maka dapat disimpulkan bahwa siswa siswi di SMK Bina Patria 1 Sukoharjo kususnya di kelas XI TKR 6 masih kurang di dalam pengetahuan membaca Al Qur'an terutama di bidang ilmu tajwidd di bagian hukum bacaan Mad thobi'i.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode drill yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMK Bina Patria 1 Sukoharjo kususnya di kelas XI TKR 6. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2024. Variabel proses dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan metode drill dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi pokok hukum bacaan Mad thobi'i. Variabel output dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil/prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi pokok hukum bacaan Mad thobi'i dengan metode drill. Penelitian ini di anggab berhasil jika terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah penelitian ini di lakukan . Indikator kinerja yang di gunakan untuk untuk menentukan keberhasilan pelaksanaan metode Drill dalam penelitian ini yaitu indicator kualitatif yaitu berupa besaran skor ujian yang di peroleh siswa dan selanjutnya di bandingkan dengan batas minimum lulusan ( kriteria ketuntasan minimal / KKM )mata pelajaran .indikator kinerja tersebut di rumuskan sebagai berikut : presensi siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 78 mencapai tarjet 90% dari jumlam siswa yang di teliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum melaksanakan tindakan dengan menerapkan metode drill, peneliti mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru seperti biasanya. Pada saat pembelajaran, guru hanya menjelaskan materi dan siswa hanya mendengarkan. Pada saat suasana seperti ini, siswa merasa bosan dan kurang antusias dalam belajar, sehingga ada beberapa siswa yang mengalihkan perhatiannya dengan berbicara dengan teman sebangkunya, bermain sendiri, dan ramai yang membuat suasana pembelajaran tidak kondusif.

Untuk selanjutnya, peneliti melakukan evaluasi pra siklus dengan memberikan lembar soal yang harus dikerjakan oleh siswa berkaitan dengan materi yang telah dibahas. Hal ini bertujuan sebagai tindakan memeriksa lapangan dengan menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah, yang digunakan sebagai tolak ukur perbandingan sebelum ada tindakan kelas dengan sesudah ada tindakan kelas yaitu dengan menerapkan metode drill.

Tabel 4.1 Pra Siklus Presentase keberlajar siswa:

No

Nilai

Kategori

Jumlah

Prosentasi

1

81-100

Sangat baik

2

5,9%

2

78-80

Baik

5

14,7%

3

70-77

Cukup

10

29,4%

4

0-69

Kurang

17

50%

Berdasarkan tes yang dilakukan pada pra siklus dengan jumlah siswa 34 anak, penelitian dapatdilihat bahwa hasil belajar siswa yang diperoleh sangat rendah. Siswa yang mampu mencapai nilai 81 -- 100, ada 2 siswa (5,9%), yang mendapatkan nilai 78- 80 ada 5 siswa ( 14, 7% ), yang mendapatkan nilai 70- 77 ada 10 ( 29,4%) peserta yangmendapatkan nilai 0 -- 69 (50 %)

Adapun hasil tes pra siklus yang telah dilakukan dapat dilihat lebih lengkapnya dalam tabel di lampiran : Tabel 4.2

Presentase hasil belajar siswa pada pra siklus sebagai berikut:

Jumlah Siswa

Keterangan

Presentase

7

Tuntas

27,3 %

27

Tidak

72,7 %

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa perlunya untuk melakukan tindakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan baca al- qur'an dengan menggunakan tajwid dan lebih melibatkan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar masing-masing siswa dengan metode drill.

Dalam kegiatan pengamatan (Observation), peneliti mengamati siswa dalam membedakan bacaan Mad Thobi'i dengan mengunakan lembar pertanyaan

Adapun hasil tes yang telah di lakukan dapat di lihat lebihlengkap di dalam table 4.3

Presentase ketepatan dalam membaca surat pada siklus I adalah sebagai berikut :

Berdasarkan tes yang dilakukan pada pra siklus dengan jumlah siswa 34 anak, penelitian dapatdilihat bahwa hasil belajar siswa yang diperoleh sangat rendah. Siswa yang mampu mencapai nilai 81 -- 100, ada 8 siswa (23,5 %), yang mendapatkan nilai 78- 80 ada 6  siswa (17,6 % ), yang mendapatkan nilai 70- 77 ada 10 ( 29,4%) peserta yang mendapatkan nilai 0-- 69 ada 10 siswa (29,4%)

Adapun hasil tes Siklus I yang telah dilakukan dapat dilihat lebih lengkapnya dalam tabel di lampiran : Tabel 4.4

Presentase hasil belajar siswa pada siklus I sebagai berikut:

 

Pada proses pelaksanaan pembelajaran siklus I, hasil pembelajaran dengan menerapkan metode drill sudah cukup baik dibandingkan dengan sebelumnya yang masih menggunakan metode belajar konvensional. Siswa sudah mampu menunjukkan ketepatan dalam membaca, dimana masing- masing dari siswa mampu melafadzkan dengan tepat tiap bacaan Mad Thobi'i

Peningkatan presentasinya dari pra siklus ke siklus 1 dapat di lihat pada table 4.5

Keterangan

Ketuntasan

Jumlah

Presentasi

Pra siklus

Tuntas

7

27,3 %

Siklus 1

Tuntas

14

41,2 %

Berdasarkan pada pada tes pra siklus dari siswa 34 yang tuntas 7, pada tes siklus 1 siswa yang tuntas menjadi 14 , sehingga dapat di simpulkan kenaikan presentasi ketuntasan pada pra siklus ke siklus 1 dapat di rumuskan        _7  x 100% =25,9%

34 - 7

Namun, kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode Drill pada siklus I belum mendapatkan hasil maksimal karenametode belajar ini baru diterapkan pertama kalinya sehingga membutuhkan penyesuaian terhadap siswa. Selain itu, belum semua siswa menunjukkan ketepatan membaca sesuai dengan yang diharapkan.

Hasil penelitian menunjukkan, dari jumlah 34 siswa di XI TKR 6 SMK Bina Patria 1 Sukoharjo , siswa yang dapat membedakan bacaan qalqalah dengan benar mencapai tuntas pada siklus I diperoleh 41,2 % atau 14 siswa dan yang belum bisa membedakan bacaan Mad tghobi'I dengan benar di peroleh 58,8 atau 20siswa

Hambatan lain yang menjadi penyebab kurang maksimalnya pembelajaran yang dilaksanakan adalah karena siswa banyak yang mana belum lancar dalam membaca al-qur'an jadi diharapkan di siklus ke II siswa sudah lebih termotivasi dengan belajar giat di rumah dan minggu depan pada saat siklus ke II mereka lebih siap dalam proses belajar

Dalam kegiatan pengamatan (Observation) Siklus 2, peneliti mengamati siswa dalam membedakan bacaan Mad Thobi'i, dengan mengunakan lembar pertanyaan.

Adapun hasil tes yang telah di lakukan dapat di lihat lebihlengkap di dalam table 4.6

Presentase ketepatan dalam membaca surat Q.S. an-Nisa/4: 59

pada siklus II adalah sebagai berikut :

No

Nilai

Kategori

Jumlah

Prosentasi

1

81-100

Sangat baik

20

58,8 %

2

78-80

Baik

14

41,2 %

3

70-77

Cukup

0 %

4

0-59

Kurang

0 %

 

Berdasarkan tes yang dilakukan pada siklus I dengan jumlah siswa 34 anak, penelitian dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa yang diperoleh sudah ada perubahan. Dengan nilai siswa yang mampu mencapai nilai 81 -- 100, ada 20 siswa (58,8 %), yang mendapatkan nilai 78-  80  ada 14  siswa  (41,2  % ), yang mendapatkan nilai 60- 77 ada 0 ( 0 %) peserta yang mendapatkan nilai 0 -- 59 ada 0 siswa (0 %)

Adapun hasil tes Siklus II yang telah dilakukan dapat dilihat lebih lengkapnya dalam tabel di lampiran : Tabel 50

Presentase hasil belajar siswa pada siklus II sebagai berikut:

Jumlah Siswa

Keterangan

Presentase

44

Tuntas

100 %

Tidak tuntas

0 %

  • Refleksi (Reflection)

Pada proses pelaksanaan pembelajaran siklus II, hasil pembelajaran dengan menerapkan metode drill sudah cukup baik dibandingkan dengan sebelumnya di siklus I ,Siswa sudah bisa menguasai di dalam membaca, dimana masing-masing dari siswa mampu melafadzkan dengan tepat tiap bacaan Mad Thobi'i Peningkatan presentasinya dari siklus I ke siklus II dapat di lihat pada table 4.10

Keterangan

Ketuntasan

Jumlah

Presentasi

Siklus 1

Tuntas

14

41,2 %

Siklus II

Tuntas

34

100 %

Berdasarkan pada pada tes siklus II dari siswa 34 yang tuntas 14 , pada tes siklus II siswa yang tuntas menjadi 34 , sehingga dapat di simpulkan kenaikan presentasi ketuntasan pada siklus II ke siklus III dapat di rumuskan         10 x 100% =41,7 %

34 -- 24

kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode Drill pada siklus II Sudah mendapatkan hasil maksimal. Siswa sudah mulai memahaminya dan sudah merasakan keunggulan metode drill ini. Hasil penelitian menunjukkan, dari jumlah 34 siswa di XI TKR 6 SMK Bina Patria II Sukoharjo, siswa yang dapat membedakan bacaan Mad dengan benar mencapai tuntas pada siklus II diperoleh 100 % atau 34 siswa dan yang belum bisa membedakan bacaan Mad dengan benar di peroleh 0 % atau 0 siswa. Di siklus II ini siswa sudah senang dan bisa menguasai materi mebacaan Al Qur'an denan baik terutama di dalam bacaan tajuwid hukum bacaan Mad dan siswa sudah bisa lulus mencapai KKM 100 %.

KESIMPULAN DAN SARAN 

Simpulan

Penerapan Metode Drill pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi pokok hukum bacaan Mad Thobi'I kelas XI TKR 6 SMK Bina Patria 1 Sukoharjo terdapat peningkatan prestasi belajar PAI materi hukum bacaan Mad Tobi'i Hal ini terbukti dengan peningkatan yang signifikan.

Saran

Dengan melihat penelitian yang menggunakan metode drill tentunya harus dikembangkan dengan inovasi dan variasi strategi yang lain dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam maupun pada mata pelajaran yang lain, agar dapat dijadikan sebagai pedoman dan peluang untuk meningkatkan kompetensi dan keprofesionalan guru

 

Referensi

Asy'ari, Abdullah. Pelajaran Tajwid. Surabaya: Apollo, 1987.

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Djamarah dan aswara Zain. Metode Belajar Mengejar. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Djamarah, Syaiful Bahi. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional, 1994.

Fitrianti. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Budi Utama, 2016.

Sukardi. Metode Penelitian Tindakan Kelas Implementasi dan pengembangannya. (Jakarta: Bumi Aksara, 2015)

Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima, 2011.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Armas Duta Jaya, 1990.

Undang-Undang SISDIKNAS No 20 Tahun 2003, Bandung: Citra Umbara, 2006.

Usman, M. Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Dwi megawati ,penggunaan metode drilluntuk meningkatkan kemampuan membaca mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 2 di min Muhammadiyah magelang tahun pelajaran 2013/2014 skripsi Pendidikan guru madrasah ibtidaiyah yokjakarta IAIN surakarta2014

Heri gunawan , kurikulum dan pembelajara PAI bandung Al Fabela 2013

E Mul yasa implementasi kurikulum 20114 Panduan pembelajaran KBK (Bandung : Rusdakarya 2004)

Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2011)

Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Manajemen Kelas (Classroom Managemen): Guru Profesionala yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan dan Berprestasi (Bandung: Alfabeta, 2014)

Depdiknas Jendral Direktorat Pendidikan Dasar, Lanjutan Pertama dan Menengah, PedomanKhusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Pertama, (Jakarta;2004)

E. Mulyadi kurikulum berbasis kopetensi konsep karakteritis implimentasi (Bandung Rusda Karya 2003)

Muhammad faturohman , Belajar dan pembelajaran Yogjakarta :Teras2012)

Fajar malik , metode metode drill dalam pembelajaran Bahasa arab di MTs As Salafiyah mlangi seleman tahun ajaran 2015/2016 sekripsi pendidikqn Bahasa arab yogja perpustakaan IAIN Surakarta kali jogo 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun