Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menunggangi Kuda Mati

24 Januari 2025   15:54 Diperbarui: 24 Januari 2025   15:54 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuasa hukum saat membacakan keterangan pada sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum, pada Kamis (23/1) di  Mahkamahh Konstitusi (Humas/Bayu)

Gugatan sengketa Pilkada yang terjebak dalam teori kuda mati adalah potret budaya politik yang masih enggan menerima kekalahan secara elegan. Meski peluang menang sangat kecil, banyak calon kepala daerah tetap memilih untuk "bertarung" di MK, meskipun itu berarti menunggangi kuda yang sudah tidak bernyawa.

Dalam demokrasi, menerima kekalahan dengan lapang dada adalah bagian penting dari proses pembelajaran politik. Namun, selama budaya politik masih menempatkan kemenangan sebagai satu-satunya indikator keberhasilan, teori kuda mati akan terus berulang, menciptakan beban bagi sistem hukum dan demokrasi kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun